Peristiwa Daerah

Promosikan Wisata Hingga Kampanye Tolak Tambang Pasir Besi

Sabtu, 16 Juli 2016 - 11:09 | 71.63k
Sejumlah wisatawan Pantai Paseban saat memesan kaos di lapak Nyablon On The Spot, yang digagas sejumlah pemuda Kecamatan Kencong. (Foto: Mahrus Sholih/ TIMESIndonesia)
Sejumlah wisatawan Pantai Paseban saat memesan kaos di lapak Nyablon On The Spot, yang digagas sejumlah pemuda Kecamatan Kencong. (Foto: Mahrus Sholih/ TIMESIndonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JEMBER – Upaya kreatif dilakukan sejumlah pemuda asal Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Mereka mendirikan usaha "Nyablon On The Spot"  untuk memikat wisatawan yang tengah berkunjung di Pantai Paseban, Desa Paseban, kecamatan setempat.

Selain mempromosikan potensi wisatanya, komunitas ini juga mengampanyekan agar masyarakat mendukung penolakan ekploitasi tambang pasir besi dengan karya yang mereka ciptakan. Masyarakat Paseban sangat getol menolak pertambangan pasir besi di kawasan pantai setempat.

Advertisement

Misalnya saja tulisan "Paseban Ora Didol", yang merupakan salah satu tagline yang tercetak di media kaos. Kalimat dalam Bahasa Jawa ini berarti “Paseban Tak Dijual”.

“Karena selain untuk mempromosikan wisatanya, kami juga mengampanyekan agar Pantai Paseban terbebas dari ancaman eksploitasi tambang. Terutama tambang pasir besi,” kata Arif Saifuddin, penggagas kegiatan Nyablon On The Spot, Sabtu (16/7/2016).

Menurutnya, kegiatan ini dimulai sejak awal lebaran kemarin hingga puncak libur sekolah pada Minggu (17/7/2016) besok.

“Kami menyebutnya ‘Konspirasi Nyablon On The Spot’. Karena para personelnya dari berbagai desa di Kencong, serta dari berbagai latar belakang,” ujarnya.

Sementara media sablonnya adalah kaos, dengan mengusung tema yang bermacam-macam. “Tapi tetap menonjolkan ciri khas Pantai Paseban dan Kecamatan Kencong,” imbuhnya.

Menempati lapak tenda berukuran 3x4 meter, tepatnya di arah jalan masuk sebelah kanan Pantai Paseban, usaha sablon ini tampak ramai dikunjungi wisatawan. Bahkan, mereka harus mengantre untuk mendapatkan pesanannya.

Dalam sehari, sekitar 50 kaos yang laku terjual. Karena selain terbilang kreatif, harga yang dibanderol juga sangat murah, yakni hanya Rp 45 ribu per item kaos.

“Kedepan, kami akan terus membuat terobosan dengan mengikuti sejumlah event. Tujuannya, agar konspirasi sablon kami semakin di kenal banyak orang,” ucap pria yang akrab disapa Pak Weh, ini.

Milano, salah seorang wisatawan yang berkunjung di Pantai Paseban, mengaku takjub dengan ide yang digagas oleh sekelompok pemuda Kencong tersebut. Karena lokasi pantai berada di kawasan Jember selatan yang jauh dari Kota Kabupaten.

“Cukup kreatif, apalagi mereka adalah pemuda yang tinggal di kawasan pedesaan,” ungkapnya.

Wisatawan asal Kota Surabaya ini menilai, aktivitas tersebut sangat menginspirasi, utamanya mengenai pilihan tema yang tercetak di kaos yang  dijajakan.

“Saya tadi memesan kaos yang bertuliskan "Traveler in Paseban", untuk oleh-oleh saat balik ke Surabaya,” pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES