Pengusaha Singapura dan Batam Bakal Kunjungi Pusat Beras Organik

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Kampanye dan berbagai upaya pengembangan beras organik di Bondowoso yang getol dilakukan Bupati Bondowoso, H Amin Said Husni, sejak tahun 2008 lalu dan sejak tahun 2012, yang mendapat pendampingan khusus dari Prof Indah Prihartini dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), terus menggema ke berbagai Negara.
Setelah pengusaha asal Jepang tertarik untuk mengimpor dan memasarkan di Jepang. Kini giliran pengusaha Singapura dan Batam akan mengunjungi pusat beras organik di Istana Organik, di Desa Lombok Kulon, Kabupaten Bondowoso.
Advertisement
Kunjungan itu akan dilakukan Selasa (29/11/2016). Mereka akan mengunjungi langsung pusat pertanian organik di Desa Lombok Kulon, untuk melihat proses produksi beras organik tersebut.
Kunjungan pengusaha asal Singapura, dan Batam itu disampaikan Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bondowoso, H Karna Suswandi, kepada TIMES Indonesia, Senin (28/11/2016).
"Besok bakal kedatangan tamu, yaitu pengusaha Singapura dan Batam ke pusat pertanian Organik di Lombok Kulon," kata Karna.
Menurutnya, ketertarikan pengusaha Singapura tersebut berawal pada waktu kunjungan DPRD Bondowoso ke Batam.
Dalam kunjungan tersebut Ir Matsakur, selaku kepala Bappeda menyampaikan ke DPRD Batam jika di Bondowoso ada beras organik kualitas ekspor.
Dari penyampaian itulah Wakil Ketua DPRD, Hendra, menceritakan pada ayahnya yang juga pengusaha Singapura.
"Akhirnya pengusaha Singapura tersebut tertarik ke beras organik dan akan berkunjung ke Lombok Kulon dan jika ada kecocokan siap memasarkan di Singapura," ungkapnya.
Menanggapi rencana kunjungan tersebut, Karna menyambut baik dan akan menunjukkan berbagai produk beras organik mulai dari beras putih, merah dan hitam, harapannya mereka tertarik mengkonsumsi dan memasarkan.
"Kita akan tunjukkan semuanya dari awal sampai akhir, sehingga mereka tahu proses dan kualitasnya," katanya.
Kedepan menurut Karna, akan dikembangkan lokasi produksi organik tidak hanya di Lombok Kulon dan Taal, tetapi juga pada dua lokasi yaitu Desa Sulek, Kecamatan Tlogosari dan Desa Sumber Malang, Kecamatan Wringin.
"Identifikasi kelayakan pertanian organik sudah dilakukan, Jika sudah berkembang tentu perlu kerjasama dengan berbagai pihak," ujarnya.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Rochmat Shobirin |