Ahli Urut Saraf Asal Banyuwangi ini Layani Pasien Hingga Luar Negeri

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Anda yang mempunyai sakit saraf atau stroke menahun tak kunjung sembuh mungkin bisa mencoba terapi pijat yang dilakukan Ismono (51) asal Banyuwangi, Jawa Timur ini.

Pria asal Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, Banyuwangi ini kondang karena keberhasilannya menyembuhkan atau mengurangi derita pasien saraf khususnya stroke. Bahkan, Ismono kerap pergi ke luar negeri, seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura untuk diminta memijat pasien yang membutuhkan.

Advertisement

“Alhamdulillah atas pertolongan dan izin Allah diberi kesembuhan, sehingga banyak pasien dari luar negeri menggunakan jasa saya,” ujar Ismoko saat ditemui Selasa (20/12/2016).

Setidaknya sebulan sekali, bapak dua anak ini melakukan perjalanan keluar negeri untuk memijat pasiennya.

"Rencananya minggu depan mau berangkat ke Singapura untuk memenuhi panggilan pasien, rencananya dua minggu di sana," tambahnya.

Seperti kebanyakan ahli pijat lainnya, Ismomo tidak memasang tarif dalam setip melakukan pemijatan. Ismoko sendiri mendapatkan ilmu memijat dari ibunya yang saat ini sudah meninggal dunia. Sebelum menjadi pemijat, Ismono bekerja sebagai pengayuh becak.

"Niat saya hanya membantu, kalau di kasih kesembuhan alhamdulillah, dan saya tidak memasang tarif bagi orang yang datang ke sini," paparnya

Selain melakukan pemijatan pada titik-titik saraf, Ismoko juga memiliki ramuan khusus herbal China yang bisa diminum pasiennya. Jamu-jamu ini berfungsi memperlancar peredaran saraf, agar penderita penyakit stroke segera sembuh.

"Untuk mencegah kambuhnya penyakit stroke, selain menjaga pola makan, dan olah raga yang cukup, usahakan melaksanakan puasa sunah senin kamis," ucapnya.

Salah satu pasien Pangky dari Desa Gendoh, Kecamatan Sempu mengakui terapi pijat saraf serta penggunaan air hangat dalam teknik terapi yang dilakukan oleh Ismono sangat mujarab.

Keluhan sakit kepala menahun yang dideritanya sudah jauh berkurang setelah dipijat Ismono.

"Saya baru pertama kali datang ke sini, dan setelah dipijat dan diterapi sudah langsung hilang," terang Pangy. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.