Peristiwa Daerah

Pemikiran Gus Dur Bisa Jadi Renungan Buat Warga NU

Sabtu, 31 Desember 2016 - 16:57 | 38.14k
Seminar Nasional membedah pemikiran dan sikap politik Gus Dur (Foto: Angga/TIMES Indonesia)
Seminar Nasional membedah pemikiran dan sikap politik Gus Dur (Foto: Angga/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Membahas tentang perjalanan dan perjuangan almarhum KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, hingga pemikirannya, bisa jadi renungan untuk warga NU.

Hal itu terungkap dalam acara seminar nasional tentang pemikiran dan sikap politik Gus Dur, di Aula Sabha Bina II Pemda Kabupaten Bondowoso, Sabtu (31/12/2016).

Advertisement

Dalam acara tersebut, hadir para narasumber yang pernah bersama Gus Dur semasa masih hidup. Ia adalah Ali Masykur Musa.

Dia pernah bersama Gus Dur saat menjadi Presiden dan pernah menjadi anggota BPK Pusat, dan keseharian sebagain besar bersinggungan dengan Gus Dur dan membuat Buku tersebut, Sabtu, (31/12/2016).

"Gus Dur itu banyak yang mencintai tetapi juga banyak yang membencinya pula. Tetapi seorang Gus Dur selalu mencintai orang lain dan sebaliknya mereka mencintainya," ujar Ali Masykur Musa dalam seminar nasional itu.

Pemikiran Gus Dur juga sering nyeleneh dan berbeda dengan orang lain, hal tersebut menjadi sebuah tuntunan untuk selalu bertoleransi akan perbedaan.

"Sikap Gus Dur seperti itu selama puluhan tahun dan tidak pernah melihat Gus Dur melakukan hal transaksi politik karena yang ada di pikiran Gus Dur hanya rakyat negara yang ada diatas segalanya," imbuhnya.

Selain itu, menurut Bupati Bondowoso H Amin Said Husni, yang juga sahabat dari Ali Masykur Musa, waktu berkecimpung di NU dan sewaktu Ali Masykur Musa menjadi Ketua PBNU, bahwa Gus Dur bukan hanya menggunakan mazhab keagamaan.

"Tetapi juga menggunakan mazhab kenegaraan. Agar bukan hanya mengerti agama saja tetapi juga memahami makna berbangsa dan bernegara juga," ujarnya.

Dalam perspektif Indoensia katanya, harus dibangun fondasi yang kokoh, yaitu fondasi agama, fondasi pemikiran, intelektual dan kebangsaan dan kenegaraan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES