Kelambu Dijemur Setinggi Tujuh Meter untuk Hormati Nenek Moyang

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Warga Lingkungan Cungking, Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Giri, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menggelar Resik Lawon untuk menghormati nenek moyang, Buyut Wongso Karyo alias Buyut Cungking.
Resik Lawon berarti membersihkan kelambu yang diawali melepas lawon atau kelambu bilik kuburan Buyut Cungking yang total panjangnya puluhan meter.
Advertisement
Lawon dicuci di sungai Banyu Gulung, Desa Banjarsari, Kecamatan Glagah, kemudian dijemur di jalan kampung dengan tiang jemuran setinggi 7 meter.
Kepada TIMES Indonesia, Juru Kunci generasi ke-9 makam Buyut Cungking, Jam’i mengatakan, Resik Lawon rutin diselenggarakan secara turun-temurun tanpa sekalipun absen. Dia mengatakan, sekalipun tidak akan meninggalkan ritual tradisi tersebut.
“Ya takut kalau sesuatu yang buruk terjadi kalau ditinggal. Harapannya agar kampung kami selalu selamat. Tidak ada selamatan besar, hanya makan bersama, biaya dari pemberian peziarah selama ini,” kata Jam’i, Kamis (11/5/2017).
Setiap hari Kamis banyak orang dari dalam atau luar daerah yang berziarah ke makam Buyut Cungking atau titip uang untuk biaya selamatan, mereka biasanya memiliki nadzar.
Resik Lawon harus digelar hari Minggu atau Kamis disesuaikan pada tanggal 12, 13, 14 atau 15 di bulan Ruah atau Syaban dalam penanggalan Jawa.
Sementara itu, Ketua Pengurus Daerah (PD) Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Banyuwangi, Agus Hermawan mengatakan bahwa Buyut Cungking adalah Penasehat Prabu Tawang Alun di Kerajaan Macan Putih, sekitar tahun 1536 -1580 M.
“Yang istimewa di sini masyarakatnya tulus menjalankan tradisi adat, mencuci lawon ke Dam Kerambangan, Sungai Banyu Gulung, jaraknya 6 kilometer pulang pergi dilakukan. Dilakukan dengan jalan kaki, ditawari mobil atau motor ditolak,” kata Agus.
“Mereka membersihkan lawon makam Buyut Cungking seakan mencuci pakaian Buyut Cungking sendiri. Saya tanya mereka mengharapkan apa dari tradisi ini, jawaban mereka, hanya ingin mendapat berkah,” pungkas Agus.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Sholihin Nur |