Peristiwa Daerah

Babebo Masih jadi Buruan Warga Banyuwangi

Sabtu, 03 Juni 2017 - 05:16 | 735.67k
Seorang pembeli terlihat sedang memilih pakaian di lapak babebo di Genteng. (Foto: Wahyudi/TIMES Indonesia)
Seorang pembeli terlihat sedang memilih pakaian di lapak babebo di Genteng. (Foto: Wahyudi/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Minat warga terhadap pakaian baju bekas bos (babebo) ternyata masih cukup tinggi. Apalagi, saat bulan puasa atau menjelang Lebaran seperti saat ini sejumlah pedagang babebo telihat ramai dikunjungi warga yang akan membeli.

Salah satu penjual pakaian  babebo, Nur Khotib (42), yang  mangkal di timur Masjid Jami  Baiturrahman di Desa Genteng  Wetan, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur itu  mengatakan selama bulan puasa, penjualan meningkat mencapai  100 persen dibandingkan  hari biasa. Dalam sehari dia  bisa mengantongi uang hingga Rp 5 juta.

Advertisement

“Alhamdulillah mencapai  Rp 5 juta. Biasanya cuma sampai Rp 3 juta,” ucapnya, saat di temui Jumat (02/03/2017).

Menurut Khotib, salah satu daya tarik babebo itu adalah harga yang miring. Dia mencontohkan,  kaus yang dijual itu harganya mulai Rp 25 ribu untuk semua jenis dan merek. Atau jaket dengan harga Rp 150 ke  bawah. Jika pembeli jeli, biasanya mereka akan mendapat merek terkenal tapi harganya miring.

“Pinter-pinteran milih, pembeli itu yang dicari merek-merek yang dipakai pemain bola,” ucapnya.

Sementara itu, di kalangan pembeli alasan memilih babebo dibandingkan baju baru di toko pakaian karena harga yang  sangat miring. Selain itu, tidak  jarang bisa mendapatkan pakaian baru dan bermerek.

“Kalau kualitas lebih bagus dari yang di toko, karena di toko dengan harga seperti di sini pasti dapatnya yang murahan” ucap Agus (29), salah  satu pembeli.

Pembeli lainnya, Jandan (19) warga Genteng wetan mengaku memilih babebo untuk mencari pakaian branded yang dijual dengan harga miring.

Barang-barang yang di dapat itu nanti akan  dijual lagi kepada teman-temannya melalui media sosial. “Saya mencari yang bermerek, biasanya dapat lalu saya jual lewat online,” ucapnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES