
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Minat warga terhadap pakaian baju bekas bos (babebo) ternyata masih cukup tinggi. Apalagi, saat bulan puasa atau menjelang Lebaran seperti saat ini sejumlah pedagang babebo telihat ramai dikunjungi warga yang akan membeli.
Salah satu penjual pakaian babebo, Nur Khotib (42), yang mangkal di timur Masjid Jami Baiturrahman di Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur itu mengatakan selama bulan puasa, penjualan meningkat mencapai 100 persen dibandingkan hari biasa. Dalam sehari dia bisa mengantongi uang hingga Rp 5 juta.
Advertisement
“Alhamdulillah mencapai Rp 5 juta. Biasanya cuma sampai Rp 3 juta,” ucapnya, saat di temui Jumat (02/03/2017).
Menurut Khotib, salah satu daya tarik babebo itu adalah harga yang miring. Dia mencontohkan, kaus yang dijual itu harganya mulai Rp 25 ribu untuk semua jenis dan merek. Atau jaket dengan harga Rp 150 ke bawah. Jika pembeli jeli, biasanya mereka akan mendapat merek terkenal tapi harganya miring.
“Pinter-pinteran milih, pembeli itu yang dicari merek-merek yang dipakai pemain bola,” ucapnya.
Sementara itu, di kalangan pembeli alasan memilih babebo dibandingkan baju baru di toko pakaian karena harga yang sangat miring. Selain itu, tidak jarang bisa mendapatkan pakaian baru dan bermerek.
“Kalau kualitas lebih bagus dari yang di toko, karena di toko dengan harga seperti di sini pasti dapatnya yang murahan” ucap Agus (29), salah satu pembeli.
Pembeli lainnya, Jandan (19) warga Genteng wetan mengaku memilih babebo untuk mencari pakaian branded yang dijual dengan harga miring.
Barang-barang yang di dapat itu nanti akan dijual lagi kepada teman-temannya melalui media sosial. “Saya mencari yang bermerek, biasanya dapat lalu saya jual lewat online,” ucapnya.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |