Seniman Bali Ciptakan Gitar Akustik Unik Seharga Rp 130 Juta

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Gitar akustik karya I Wayan Tuges ini memang beda dengan gitar kustom pada umumnya. Seniman asal Desa Guwang Sukawati, Gianyar, Bali membuat gitar akustik dengan ciri khas unik, yakni ukiran yang detail dan halus.
Ditemui di kediamannya di Jalan Raya Guwang, Gianyar, pria 60 tahun ini mengaku sama sekali tidak bisa memainkan gitar. Namun ketekunannya membuat karya gitar justru membuatnya banyak mendapat oderan dari belahan dunia.
Advertisement
“Gitar buatan saya bisa pakai pajangan dan juga bisa dimainkan. Bahannya dari bahan berkualitas semua, banyak musisi dari luar yang pesan berbagai gitar di saya,” ucap wayan yang mengaku lahir dari keluarha seniman pahat, Rabu (26/07/2017).
Wayan bercerita, ia mengawali membuat gitar yang penuh disain ukiran saat seorang turis asing memesan gitar dengan motif ukiran Bali.
Setelah berhasil memenuhi pesanan tersebut, Wayan sejak tahun 2005 mulai serius membuat gitar kreasi motif ukiran. Selama 12 tahun sedikitnya sudah lebih dari 2000 gitar yang terjual.
“Saya hampir dua tahun lamanya belajar cara membuat gitar yang baik. Kendalanya saat itu karena saya tidak bisa bahkan tidak mengerti memainkan musik gitar. Tetapi bagi saya tidak ada yang tidak bisa, akhirnya ya seperti sekarang ini,” imbuhnya.
Meski sudah cukup lama berkreasi, ada moment berkesan bagi dirinya. Yakni saat pertama kali mengikuti pameran gitar di Montreal Jazz Festival tahun 2007.
Saat mengkuti pameran, awal buka sudah laku delapan gitar yang dipamerkannya. Sayangnya dirinya enggan menyebut harga gitarnya saat itu.
Saat ini, Wayan tengah menyelesaikan pembuatan gitar spesial. Gitar spesial ini memuat lima jenis alat musik sekaligus dalam wadah satu gitar.
“Ini pesanan dari seorang musisi Walk off The Earth Band. Katanya akan digunakan manggung keliling dunia, diberi nama Gui Harp Ulele. Disini menjadi satu, ada Gitar, Harpa, ukulele, kalimba dan wosboard,” ucapnya sambil menunjukkan alat musik yang jadi kebanggaannya.
Pemesan dari grup Walk off The Earth Band ini menghargai garapannya, 10.000 USD.
“Kalau dirupiahkan untuk Gui Harp Ulele ini sekitar 130 jutaan rupiah. Bukan saya yang menghargai harga segitu,” ungkapnya.
Bahkan karya Gui Harp Ulele buatan seniman Gianyar ini sempat disaksikan dan dicoba untuk dimainkan oleh Doddy Hernanto yang akrap disapa Mr.D. Ketika itu, musisi Indonesia ini mengakui alat musik tersebut unik dan belum ada di belahan dunia manapun.
“Inilah masterpice, karena memang tidak ada alat musik seperti garapan ini. Ini sama saja dimainkan oleh lima orang,” ujarnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |
Sumber | : TIMES Bali |