Peristiwa Daerah

Kopi Pecah, Filosofi 'Pengorbanan' di Banyuwangi Batik Festival

Minggu, 30 Juli 2017 - 04:17 | 91.02k
Karya desainer nasional  Gregorius Vici hasil kolaborasi dengan Pendawa Batik dan Batik Seblang Banyuwangi. (Foto : Humas Pemkab Banyuwangi for TIMES Indonesia)
Karya desainer nasional Gregorius Vici hasil kolaborasi dengan Pendawa Batik dan Batik Seblang Banyuwangi. (Foto : Humas Pemkab Banyuwangi for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Banyuwangi Batik Festival (BBF) kembali digelar Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk yang kelima kalinya di Taman Blambangan Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (29/7/2017).

Tidak hanya menjadi ajang penarik wisatawan, digelar setiap tahun, acara itu juga dimaksudkan mampu mengerek usaha batik lokal dari sisi kualitas maupun kuantitas. Kolaborasi antara 15 perajin batik dan 15 desainer nasional hingga internasional, menimbulkan interaksi antara pembatik dengan ahli fashion sehingga usaha-usaha produsen batik Bumi Blambangan diharapkan semakin terupdate.

Advertisement

Mengutip keterangan istrinya, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Banyuwangi Dani Azwar Anas, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menjelaskan bahwa filosofi kopi pecah yang menjadi motif tema BBF tahun ini adalah rela pengorbanan.

Untuk menjadi harum, bermanfaat dan bisa dinikmati, sebelumnya kopi harus mengalami proses seleksi, pengupasan, penjemuran hingga penghancuran dalam mesin giling.

"Tapi setelah itu dia memberikan manfaat dan rasa yang nikmat. Maka kopi pecah yang merupakan salah satu dari 40 motif khas Banyuwangi ini kita harapkan terus berkembang dengan kolaborasi perajin lokal dan desainer-desainer nasional ini. Selain itu, acara BBF ini juga sebagai alat konsolidasi bagi kami, bila ada yang jorok berubah jadi tidak jorok, kalau tidak kreatif tumbuh jadi kreatif dan yang tidak parsitifatif juga jadi parsitifatif," kata Anas.

Turut hadir dalam acara itu Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Putri Indonesia 2017 Bunga Jelita Ibrani, Putri Pariwisata Indonesia 2017 Karina Nadila Niab, Putri Indonesia Jawa Timur Fatma Ayu, penyanyi Isyana, Ketua Persatuan Wanita Olah Raga Indonesia (Perwosi) Jawa Timur Fatma Saifullah Yusuf, Bupati Gunung Kidul Badingah, dan Bupati Sumenep Busyro Karim.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES