Peristiwa Daerah Gelora 17.17.17

Kiai Pencipta Syi'ir Tanpa Wathan Siap Meriahkan Gelora 171717

Senin, 14 Agustus 2017 - 23:10 | 144.69k
KH Mohammad Nizam As-shofa. (Foto: Duta Islam)
KH Mohammad Nizam As-shofa. (Foto: Duta Islam)
FOKUS

Gelora 17.17.17

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Syair berjudul 'Tanpa Wathan' terus terdengar di banyak Musala dan Masjid bahkan di banyak pengajian ribuan jemaah, syair menyentuh hati itu selalu tak lupa dikumandangkan. Senjuk dan dingin jika mendengarnya. Terutama mwnjadi dzikir jelang shalat berjemaah.

Syair tersebut diciptakan oleh KH Mohammad Nizam As-shofa, pengasuh Pondok Pesantren Ahlus-Shofa Wal-Wafa, di Desa Simoketawang, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Advertisement

Syair tersebut sudah diciptakan oleh kiai yang populer disapa Gus Nizam sejak 2004 silam. Namun, syair itu mulai populer sejak wafatnya KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, karena dikira syair itu adalah karya Gus Dur dan dinyanyikan oleh mantan Ketua Umum PBNU itu.

Gelora-17-17-17Ya4vj.jpg

Diketahui, suara Gus Nizam memang sangat mirip dengan suara Gus Dur. Namun, syair itu adalah asli karya Gus Nizam.

"Beliau akan hadir bersama dalam acara Gelora 171717 nanti pada Kamis 17 Agustus pukul 17.00 WIB di Ijen Suites. Doa bersama untuk Indonesia yang lebih kasih sayang," jelas Ketua GM FKPPI Jawa Timur, Ir R Agoes Soerjanto, sebagai penggagas Gelora 171717 di Malang itu.

Agoes menyampaikan banyak terima kasih kepada Gus Nizam yang sudah berkenan dan bisa hadir dalam acara memperingat HUT ke 72 RI itu. "Semoga pengabdian untuk Indonesia yang lebih kasih sayang terus terjaga," harapnya.

Gelora 171717 itu adalah persembahan dari GM FKPPI Jawa Timur, Mabes TNI, TIMES Indonesia, Malang Post, serta didukung oleh banyak elemen seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

Selain itu, acara Gelora 171717 juga didukung oleh GP Ansor, Banser, Muslimat NU, Fatayat NU, Aisiyah, KNPI, Kokam, KNPI, Trip, Kosgoro dan Aremania.

Banyak tokoh lintas agama akan hadir dalam acara tersebut. Selain itu juga akan hadir lintas generasi. Mulai dari siswa SD hingga mahasiswa dan pejuang 1945, Veteran yang adan Malang.

"Para budayawan yang ada di Malang Raya, akan hadir juga, ikut mendokan Indonesia. Mengenang jasa para pahlawan. Lintas generasi nanti akan membacakan puisi untuk negeri," katanya.

Selain itu, acara itu juga akan ada pemberian tali asih kepada puluhan anak yatim dan santri. "Hal itu sebagai bentuk kepedulian antar sesama. Dari sejarahnya, kaum santri juga punya jasa besar atas proses kemerdekaan bangsa ini. Mari kita jaga, rawat dan isi kemerdekaan ini dengan baik dan benar," ajak Agoes. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES