Peristiwa Daerah

Nikmati Kopi Rempah Di Depan Hamparan Tebu Hingga Selat Bali

Senin, 28 Agustus 2017 - 03:27 | 39.83k
Salah satu pengunjung Warung Secangkruk menikmati wedang kopi di depan hamparan kebun tebu (Foto : Ahmad Suudi / TIMES Indonesia)
Salah satu pengunjung Warung Secangkruk menikmati wedang kopi di depan hamparan kebun tebu (Foto : Ahmad Suudi / TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menikmati Kopi Rempah tidak hanya nikmat, tapi juga membuat badan hangat dan sehat. Air direbus dengan campuran cengkih, kapulaga, daun salam, jahe, serutan pohon secang, daun dan akar ilalang dan kayu manis, disaring dan dituang dalam gelas bersama kopi dan gula batu.

Semakin nikmat saat diseruput di warung kopi dataran tinggi dekat perkebunan tebu yang luas, seperti di Warung Secangkrukan, di Lingkungan Secang, Kelurahan Kalipuro, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Advertisement

Tak hanya, hamparan tanaman tebu, melihat ke timur akan nampak Selat Bali, Pulau Bali hingga teluk di Taman Nasional Bali Barat. 

Pemandangan itu didapatkan saat pengunjung warung naik ke pondokan tinggi yang disediakan sang penjual, pasangan suami istri, Dadang dan Oktarina.

"Sebelumnya bahan-bahan rempah kami keringkan, kecuali jahe biar jumlahnya bisa disesuaikan dengan kondisi cuaca saat diseduh. Kalau terasa dingin, jahe ditambah," kata Oktarina, Minggu (27/8/2017).

Semua bahan biasa didapat dengan mudah di Pasar Induk Banyuwangi, setelah kering dibungkusnya dalam plastik-plastik kecil, siap diseduh kapanpun. 

Tidak hanya membelinya dalam gelas-gelas dengan air panas, rempah-rempah itu juga bisa dibeli, dalam kondisi kering terbungkus.

"Jamu yang tidak digiling lebih baik, karena yang terminum air dan sari rempah saja. Kalau jamu yang digiling dan ampasnya ikut terminum justru kurang baik. Wedang rempah ini juga menjadi jamu yang manis, enak, tidak pahit," tambah Oktarina.

Selain wedang rempah yang berwarna merah dari Kayu Secang, kopi rempah, teh rempah, dan menu kuliner tahu walik. Tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam, harga dari hidangan di Warung Secangkruk tak lebih dari Rp 10 ribu.

"Tidak harus beli, kalau mau menikmati suasana saja tidak apa-apa. Saya sendiri membangun warung agar bisa sering menikmati suasana di sini," kata Dadang, suami Oktarina.

Tak ayal, warung mereka menjadi jujugan masyarakat di hari libur yang ingin menikmati suasana meminum kopi di depan area perkebunan, Selat Bali serta Pulau Bali di kejauhan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Ahmad Sukmana
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES