Peristiwa Daerah

PLTS Bantuan Jepang di Jakabaring Dikebut

Kamis, 02 November 2017 - 16:47 | 14.98k
Pertemuan PT. Sharp Corporation, Perwakilan Pemerintah Jepang dengan Gubernur Sumsel (Foto : Istimewa)
Pertemuan PT. Sharp Corporation, Perwakilan Pemerintah Jepang dengan Gubernur Sumsel (Foto : Istimewa)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 2 MW dikebut pengerjaannya. Target penyelesaian konstruksi paling lambat awal Desember 2017 mendatang. Proyek PLTS ini merupakan kerjasama PDPDE dengan PT Sharp Corporation Jepang di Jakabaring, Palembang.

Pemprov Sumsel mengharapkan target tersebut bisa di percepat lagi hingga akhir November 2017. Pada 21 November mendatang akan dilaksanakan rapat bersama seluruh instansi terkait. Baik dari PT Sharp Corporation, perwakilan pemerintah Jepang, instansi terkait Pemerintah Provinsi Sumsel, PT. PLN, PDPDE, dan lainnya.

Advertisement

"Pada 21 November akan melaksanakan rapat bersama seluruh instansi. Kalau bisa sebelum rapat pengerjaan konstruksi sudah selesai dan bisa dipaparkan dalam rapat. Selain itu, untuk mengejar deadline subsidi dari pemerintah Jepang Desember nanti," ungkap Alex Noerdin, Gubernur Sumsel, saat menerima audiensi pimpinan PT. Sharp Corporation Japan, Mr. Sato beserta jajarannya di Griya Agung Palembang, Kamis (2/11/2017).

PDPDE sebagai penanggungjawab proyek yang menggunakan sistem Joint Crediting Menchanism (JCM) tersebut dapat bekerja dengan aktif dan berkonsultasi terus menerus dengan PT. Sharp Corporation, sehingga kendala-kendala yang dihadapi dapat lebih cepat diselesaikan seperti proses pengiriman barang baik dari Jepang, China, dan negara lainnya.

Pimpinan PT. Sharp Corporation Japan, Mr. Sato dalam pertemuan tersebut menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak terkait khususnya pemerintah Provinsi Sumsel sehingga proyek PLTS tersebut dapat berjalan lancar.

Pihaknya mengharapkan pengerjaan proyek dengan nilai investasi USD 3 juta tersebut bisa dipercepat. Tujuannya untuk mengejar batas waktu yang diberikan pemerintah Jepang yakni untuk subsidi dana harus bisa diterima pada Desember 2017 mendatang.

"Pengerjaan di lokasi kita harapkan bisa di percepat agar subsidi bisa didapatkan pada Bulan Desember. Ada beberapa agenda yang akan dibahas pada rapat tanggal 21 November mulai dari kondisi terkini dari proyek, permasalahan dan kendala yang dihadapi dan sebagainya," ujarnya.

Sementara, Direktur Operasional PDPDE Sjamsul Rizal Usman, mengatakan, kondisi pengerjaan saat ini sudah dalam pengecoran balok pondasi, sampai hari ini progresnya mencapai 40%. Menurutnya, kendala pokok yang dihadapi saat hujan mengakibatkan lokasi pengerjaan becek sehingga sedikit menghambat. Namun, pihaknya memastikan konstruksi akan terus dipercepat.

"Secara keseluruhan tidak ada masalah seperti ketersediaan material semua sudah ada di gudang. Untuk pengerjaan di bagian kelistrikan akan berjalan paralel baik penenaman kabel, penyambungan danlainnya," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES