Banyak Pelajar SD dan SMP di Probolinggo Jadi Anak Punk

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Maraknya anak punk yang berkeliaran di Kota Kraksaan, Kabupaten Probolinggo Jawa Timur, membuat Tim Reaksi Cepat (TRC) Satpol PP Kabupaten setempat, harus lebih gencar melakukan razia.
Terbukti selama dua pekan terkahir ini, puluhan anak punk yang masih pelajar dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas terciduk petugas, mulai yang mangkal di bawah traffic light, pusat perbelanjaan, tempat-tempat keramaian dan melakukan pesta miras di alun-alun Kota Kraksaan .
Advertisement
Mereka yang terjaring razia petugas, masih kebanyakan pelajar SD, SMP dan SMA. Terbukti pula, razia yang dilakukan, Sabtu (16/12/2017), petugas mendapati enam anak punk yang masih kelas V SD dan pelajar SMP.
Enam anak punk ini terjaring razia TRC sedang menyetop kendaraan di traffic light Kota Kraksaan, dengan meminta-mint uang ke pengendara.
Enam anak punk yang terjaring razia ini berasal dari Kecamatan Kotaanyar dan Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo.
”Saya masih kelas 5 SD, saya hanya ikut teman-teman saja. rambut saya dipotong dan disemir seperti ini karena masih liburan sekolah,” aku KS, anak punk yang masih kelas 5 SD, saat di Mabes Pol PP.
Mereka yang terjaring razia, oleh petugas dihukum push up, dijemur dan diperintahkan memotong rambutnya secara bergantian kepada teman sendiri.
Sempat terjadi kejar-kejaran antara petugas dan anak punk tersebut saat akan diamankan, enam anak punk ini sempat berhamburan lari ke tukang becak dan warung di sekitar lokasi mereka mangkal.
“Sempat kesulitan tadi saat kami amankan mereka, karena mereka dengan cepat berlari, beruntung petugas berhasil meringkus mereka. Ini kami lakukan untuk menciptakan situasi kondusif, agar pengendara tidak merasa terganggu karena ulah anak punk ini,” ungkap Budi Utomo, Koordinator TRC Satpol PP Kabupaten Probolinggo.
Budi, mengatakan jelang perayaan Nata dan tahun baru ini, pihaknya akan lebih gencar melakukan razia anak punk yang meresahkan warga serta penyakit masyarakat lainnya. Budi, mengakui kalau selama ini anak punk yang terjaring memang didominasi pelajar SD dan SMP.
“Di Kota Kraksaan marak sekali anak pun yang berkeliaran dan melakukan pesta miras ditempat umum, ini akan kami gencar untuk dilakukan razia secara rutin. Jika masih ada yang membandel, maka akan kami beri sanksi tegas,” tutupnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Rochmat Shobirin |