Gedung Baru IGD RSUD Sidoarjo Resmi Beroperasi

TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah meresmikan bangunan baru untuk ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sidoarjo.
Tak hanya itu, Bupati yang didampingi Wakil Bupati Sidoarjo H. Nur Ahmad Syaifuddin serta seluruh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sidoarjo seperti Ketua DPRD Sidoarjo, Kapolresta Sidoarjo, Dandim 0816 Sidoarjo, kepala Kejaksaan Negeri Sidoarjo serta ketua Pengadilan Negeri Sidoarjo juga memeriksa satu per satu ruang bangunan baru senilai Rp 37,9 miliar Tahun 2017 itu.
Advertisement
Dalam peresmian itu Bupati Sidoarjo secara simbolis menerima sertifikat akreditasi tahap II (Paripurna) dari tim akreditasi RSUD.

"Pengembangan IGD ini penting karena RSUD Sidoarjo jadi rumah sakit rujukan untuk daerah sekitar Sidoarjo, seperti Pasuruan dan Mojokerto," kata Saiful Ilah disela-sela peresmian IGD RSUD Sidoarjo, Senin (29/01/2018).
Lebih jauh, pria yang akrab disapa Abah Ipul ini meminta manajemen RSUD Sidoarjo selalu mengutamakan dan mengedepankan pelayanan yang terbaik bagi pasien. Dan diruminya berharap RSUD milik Pemkab Sidoarjo itu terus melakukan inovasi.
"Saya minta RSUD terus berinovasi dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat Sidoarjo maupun luar Sidoarjo," jelasnya.
Bupati menambahkab jika Pemkab Sidoarjo sudah mengajukan pembangunan RSUD Sidoarjo di wilayah Barat, karena pembangunan RSUD di wilayah barat sangat dibutuhkan.
Sebab, pasien di RSUD Sidparjo membludak dan banyak pasien dari Sidoarjo barat seperti daerah Tarik, Krian Balongbendo dan daerah lainnya.
"Permohonan RSUD Barat sudah disetujui Menteri Keuangan (Sri Mulyani), semoga secepatnya dapat terealisasi," harapnya.
Sementara itu Direktur RSUD Sidoarjo dr. Atok Irawan mengatakan pembangunan IGD RSUD Sidoarjo belum sepenuhnya selesai, dan tahun ini akan diteruskan pembangunannya.
"Pembangunan gedung IGD baru ini pembangunannya berasal dari APBN melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar 72 milyar. Rinciannya 40 milyar untuk pembangunan gedung dan 32 milyar untuk Alat Kesehatan (Alkes) pendukung," paparnya.
Lebih jauh Antok menambahkan jika gedung IGD ini nantinya lantai satu digunakan untuk pelayanan tingkat kegawat daruratan. Lantai dua digunakan untuk ruang Maternal dan Neonatal Emergency.
Selain itu, dilantai dua juga dilengkapi dengan Command Center atau ruang kendali. Untuk lantai tiga akan dilengkapi dengan ruang High Care Unit (HCU) serta ruang pemulihan luka bakar.
Sedangkan di lantai empat terdapat empat ruang operasi yang ditunjang peralatan medis yang modern.
"RSUD Sidoarjo akan terus berinovasi, rencananya Tahun 2019 akan dibangun gedung Hemodialisis dan Tahun 2020 bakal membangun ruang gedung rawat jalan serta parkiran berlantai 6," katanya.
Sebab lanjutnya, RSUD menerima hibah tanah 1.700 meter persegi untuk bangunan parkiran. Tak hanya itu, saat ini gedung lama RSUD sudah direnovasi dengan bangunan model campuran antara London dan Mojopahit," paparnya.
Sementara Komisi Akreditasi RSUD, dr Heri Boyke mengungkapkan jika akreditasi yang di berikan ke RSUD ini mengutamakan peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien.
"RSUD ini lulus akreditasi paripurna kedua tahap paripurna. Meski sudah terakreditasi mewakili RSUD lain se Indonesia tapi kami tetap meminta RSUD Sidoarjo terus meningkatkan mutu pelayanan sehari-hari dan membudayakan iklim kerja bermutu dan mengutamakan keselamatan pasien," pungkasnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Rochmat Shobirin |