Wabup Jember: Keracunan Bukan karena Vaksin, Tapi karena Belum Sarapan

TIMESINDONESIA, JEMBER – Puluhan santri di Pondok Pesantren Manidatul Ulum Desa Cangkring Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember, Jawa Timur, yang terindikasi keracunan pasca imunisasi difteri beberapa waktu lalu, mendapat tanggapan dan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Jember.
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter, ternyata santri yang mengalami gejala seperti keracunan tersebut tidak disebabkan karena vaksin difteri yang diberikan. Melainkan dari kondisi tubuh dari masing-masing santri yang tidak kuat.
Advertisement
Wakil Bupati jember KH Muqit Arif mengatakan, setelah mendapatkan kabar adanya indikasi seperti keracunan pasca vaksin difteri tersebut. Pemerintah melakukan observasi dan pemeriksaan secara instensif.
"Ternyata santri pondok bukan keracunan melainkan sebelum melakukan vaksin difteri, santri belum sarapan. Sehingga mengakibatkan daya tahan tubuh menjadi menurun," ujarnya saat berada di Ponpes Manidatul Ulum, Jum'at (2/3/2018).
Menurutnya, dari 70 yang mengalami gejala seperti keracunan terdapat 20 orang yang benar-benar sudah sakit sebelumnya, yang di tempatkan di Klinik Pondok tersebut.
"Jadi bila disimpulkan gejala tersebut murni bukan karena vaksin difteri melainkan kesiapan dari santri tersebut. Karena ada yang belum makan, daya tahan tubuh lemah dan sedang dalam kondisi tidak fit," imbuhnya.
Wabup menambahkan, program ini dalam 3 hari kedepan akan terus dilaksanakan dan diteruskan agar semua anak-anak di Kabupaten Jember bebas dari difteri. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Sukmana |
Konten promosi pada widget ini bukan konten yang diproduksi oleh redaksi TIMES Indonesia. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.