Peristiwa Daerah

Upacara Ngrastiti Iringi Pemasangan Mahkota Patung GWK

Minggu, 20 Mei 2018 - 13:59 | 114.03k
Pemasangan mahkota patung GWK. Bertempat di pelataran GWK Cultural Park, di Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali. Minggu (20/5/2018).(FOTO: Khadafi/TIMES Indonesia)
Pemasangan mahkota patung GWK. Bertempat di pelataran GWK Cultural Park, di Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali. Minggu (20/5/2018).(FOTO: Khadafi/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, DENPASARUpacara Ngrastiti dan pecaruan digelar untuk pemasangan mahkota Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di pelataran GWK Cultural Park, Badung, Bali, Minggu (20/5/2018).

Upacara pemasangan mahkota patung GWK yang dipimpin oleh 4 Pedanda (Pendeta Hindu), sebagai bagian dari permohonan agar proyek ini berlangsung lancar dan selesai pada waktunya.

Advertisement

Pemasangan-mahkota-patung-GWK-B.jpg

Setelah upacara selesai, mahkota berat sekitar 3,5 ton yang terbuat dari tembaga dilapisi mozaik emas tersebut diangkat menggunakan crane. Pemasangan mahkota ini, adalah modul (Kepingan) yang ke 529 dari total modul 754 buah, yang akan membentuk seluruh sosok patung GWK.  Ratusan orang yang mengikuti upacara pemasangan mahkota GWK ini.

Seniman Nyoman Nuarta sebagai pemrakarsa patung GWK, menyampaikan setelah melintasi waktu selama 28 tahun. Patung GWK tahun 2018 sudah mendekati penyelesaian. Nuarta merasa gembira dan terharu karena karya besarnya ini, sudah hampir mendekati mimpinya.

Pemasangan-mahkota-patung-GWK-C.jpg

"Karya ini sudah 28 tahun kita perjuangkan, dari saya muda sampai ubanan, dan saat ini hampir selesai. Kita berusaha keras mudah-mudahan bulan Agustus kita bisa selesaikan. Tapi, di bulan Oktober kita usahakan agar selesai," ucapnya.

Menurut Nuarta, upacara pemasangan mahkota pada patung yang setinggi 121 meter dari permukaan tanah atau 271 meter dari permukaan laut (dpl) sebenarnya untuk meminta keselamatan supaya poyek pengerjaan berlangsung lancar.

Selain itu, patung GWK dibuat, selain dari mimpi besar yang dimilikinya, juga bisa dibanggakan oleh masyarakat Bali, khususnya bangsa Indonesia.

Pemasangan-mahkota-patung-GWK-D.jpg

"Kalau kita tidak punya mimpi yang besar ini, kapan bangsa kita ada yang bisa dibangggakan. Kita yakin dengan ini, kita berbicara keindahan dan seni lalu dampaknya nanti pada dunia pariwisata kita. Bangsa kita harus bangkit, bangsa ini tidak akan hebat kalau bangsa sendiri tidak yakin dengan dirinya sendiri," ungkapnya.

 Nuarta juga meceritakan, awal mulanya membuat patung GWK ini pada tahun 1990, ada sebuah gagasan untuk membuat landmark pariwisata Bali. Ada beberapa orang yang terlibat dalam pengembangan konsep yakni Menteri Pariwisata ketika itu, Joop Ave (almarhum), lalu Ida Bagus Oka (almarhum), Ida Bagus Sudjana (almarhum), dan seniman Nyoman Nuarta.

Pemasangan-mahkota-patung-GWK-A.jpg

Sementara itu, lokasi yang disepakati untuk membangun GWK adalah di perbukitan kapur Ungasan. Lahan tersebut bekas penambangan kapur liat yang sudah ditinggalkan. Selanjutnya, gagasan tersebut dipresentasikan dihadapan Presiden Soeharto dan direstui.

Selanjutnya, peletakan batu pertama pada tahun 1997. Namun dalam perjalanannya, proyek ini mengalami pasang surut, terutama karena kesulitan pendanaan setelah terimbas krisis moneter. Mendapat kendala tersebut Nuarta, tak pantang surut dan berusaha selama bertahun-tahun agar GWK dilanjutkan.

Kemudian, pada tahun 2013 GWK akhirnya diakuisisi oleh PT Alam Sutera Realty Tbk dan Nyoman Nuarta hanya bertindak sebagai seniman.

Pemasangan-mahkota-patung-GWK-E.jpgNyoman Nuarta sebagai pemrakarsa patung GWK berfoto dengan latar patung GWK, di Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali, Minggu (20/5/2018).(FOTO: Khadafi/TIMES Indonesia)

"Saya punya tugas menyelesaikan patung ini sebagai swadarma. Siapapun pemiliknya tidak masalah, yang terpenting GWK berdiri dan menjadi ikon baru bagi Bali," ucapnya.

Upacara Ngrastiti dan pecaruan digelar untuk pemasangan mahkota Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di pelataran GWK Cultural Park ini disaksikan ratusan warga.(*)
 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES