Mustika Gua Lawa Juarai Gebyar Batik 2018 di Purbalingga

TIMESINDONESIA, PURBALINGGA – Batik bernuansa warna biru putih dengan tema Mustika Gua Lawa karya Suharti, pembatik dari Desa Pakuncen, Kecamaan Bobotsari, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah dinobatkan sebagai pemenang pertama pada Gebyar Batik 2018 untuk kategori Pembatik yang digelar di Alun-Alun Kabupaten Purbalingga, Sabtu (12/5/2018).
Suharti menjelaskan, dirinya menampilkan busana bernunasa biru putih karena ingin mengubah image batik lawa yang selalu mengedepankan warna hitam atau merah.
Advertisement
Hal itu sebagaimana sekian puluh busana batik karya pembatik dan desainer-desainer Kabupaten Purbalingga yang ditampilkan oleh ibu-ibu penggerak PKK di Kabupaten Purbalingga pada Gebyar Batik kali ini.
“Warna itu dinamis, tidak harus selalu merah atau hitam. Jadi saya pikir warna biru putih juga cantik kalau sesauai dengan gambar dan tema yang ditampilkan,” jelasnya kepada TIMES Indonesia usai penerimaan piala oleh Ibu Ketua Penggerak PKK Kabupaten Purbalingga, Erni Tasdi.
Dalam mengikuti Gebyar Batik untuk kategori Pembatik dan desain karaya ibu-ibu penggerak PKK Kabupaten Purbalingga, Suharti yang memiliki rumah produksi Harti Batik menggandeng Siswanti (23) desainer dan penjait muda yang baru 3 bulan resmi membuka rumah jahit di Desa Pakuncen, Kecamatan Bobotsari.
Menurutnya, proses pembuatan busana bertema Mustika Gua Lawa diakui Suharti menghabiskan 7 lembar kain batik, yakni 3 lembar batik tulis dan 4 lembar batik cap.
Ketujuh lembar kain batik itu bergambar panorama Desa Siwarak, Kecamatan Karangreja tempat keberadaan Gua (Goa) Lawa.
Menurutnya, perpaduan gambar Lawa dengan panorama desa Siwarak yang khas dengan kesejukan alam dan perkebunan buah nanas merupakan tema batik lawa yang paling berbeda.
Karena yang lain masih stagnan dengan tampilan gambar lawa yang lebih dominan.
“Bumingya kuliner buah nanas di desa Siwarak itu yang menginspirasi saya menampilkan desain batik bercorak lawa dan buah nanas. Sedangkan buah nanas di Desa Siwarak telah dijadikan ikon kuliner yang oleh sejumlah warga Desa Siwarak sudah diolah menjadi beraneka ragam minuman dan makanan,” akunya.
Dalam kesempatan ini, Suharti menampilkan lima peraga busana yang masing-masing mengenakan satu pasang peraga busana katsual, satu pasang peraga busana pesta dan satu peraga mengenakan busana carnival.
Gebyar Batik 2018 yang menampilkan busana batik karya pembatik Purbalingga dan karya ibu-ibu PKK di seluruh desa di Kabupaten Purbalingga juga diakui Kuntari, pesrta desain dan peraga busana batik perwakilan PKK Desa Majasari, Kecamatan Bukateja sangat mengagumkan.
“Ternyata ibu-ibu PKK di Kabupten Purbalingga juga bisa mendesain sekaligus menampilkan karyanya dengan baik. Semua batik yang ditampilkan ibu-ibu PKK sangat mengagumkan,” akunya (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Yatimul Ainun |
Publisher | : Sholihin Nur |