Peristiwa Daerah

Wujudkan Pam Lingkungan dengan Giat Budaya

Kamis, 27 September 2018 - 10:13 | 35.36k
Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun dan Kepala Desa Caturtunggal Agus Santosa S.Psi saat berdiskusi dengan para mahasiswa asal berbagai daerah di Indonesia beberapa waktu lalu. (FOTO: Dokumen Pemdes Caturtunggal For TIMES Indonesia)
Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun dan Kepala Desa Caturtunggal Agus Santosa S.Psi saat berdiskusi dengan para mahasiswa asal berbagai daerah di Indonesia beberapa waktu lalu. (FOTO: Dokumen Pemdes Caturtunggal For TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Setiap warga negara tentu ingin wilayah tempat tinggalnya selalu aman dan tertib. Nah, untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), Pemerintah Desa Caturtunggal Kecamatan Depok, Sleman, DIY memiliki gagasan menarik. Yakni membentuk satuan tugas pengamanan budaya (Pam Budaya).

Nantinya, elemen ini melibatkan berbagai elemen masyarakat seperti mahasiswa asal berbagai daerah, Polri, TNI, Pemerintah Desa, Pemerintah Daerah, dan masyarakat yang sudah lama menetap di wilayah Caturtunggal.

Advertisement

“Tugas Pam Budaya bertugas mencegah terjadinya gesekan di tengah masyarakat, menjaga keamanan dan ketertiban,” kata Kepala Desa Caturtunggal Agus Santosa S.Psi kepada TIMES Indonesia di ruang kerjanya, Kamis (27/9/2019). 

Pam Budaya bertugas menjaga keamanan dan ketertiban di sejumlah perkantoran dan pusat-pusat pelayanan publik seperti rumah sakit, mall, apartemen, hotel, kampus, dan pertokoan.

“Keberdaan pusat ekonomi harus dijaga termasuk rumah sakit dan kampus,” jelas Agus.

Selain itu, Pam Budaya ikut menjaga kebersihan dan ketertiban lalu lintas yang ada di wilayahnya. Sebab, wilayah Caturtunggal merupakan pusat aktivitas terpadat di Kabupaten Sleman. Hampir selama 24 jam selalu ada aktivitas di sejumlah wilayah terutama di wilayah Seturan, Babarsari, kawasan UGM, sekitar UNY, dan lain sebagainya.

“Dengan Pam Budaya masyarakat menjadi lebih tenang dan nyaman dalam menjalankan aktivitasnya dan istirahat di tempat tinggal masing-masing,” papar Agus.

Agus mengakui, gagasan Pam Budaya ini terinspirasi yang ada di kawasan Alun-Alun Jogja dan Provinsi Bali. Terbukti, sejak ada Pam Budaya kedua wilayah tersebut relatif aman, nyaman, dan tertib. “Karena Pam Budaya terdiri dari berbagai unsur, tidak hanya Polri saja tapi juga ada warga sipil, pemerintah desa, dan keterlibatan pemerintah,” papar Agus.

Sekadar diketahui, Desa Caturtunggal memiliki lima padukuhan yaitu Karangwuni, Mrican, Kledokan, Demangan, dan Ambarukmo. Desa ini termasuk desa terkaya dan terpada di wilayah Yogyakarta. Sebab, sejumlah perguruan tinggi ada di wilayah ini seperti UGM, UNY, UPN Veteran, UIN Sunan Kalijaga, STIE YKPN, RSUP Sardjito, RS Panti Rapih, dan lainnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES