Peristiwa Daerah

Ade Rai Beri Motivasi Kesehatan pada Peserta Sosialisasi BPJS Kesehatan di Jember

Kamis, 25 Oktober 2018 - 18:23 | 66.95k
Motivator kesehatan Ade Rai berswafoto dengan peserta sosialisasi peserta JKN-KIS oleh BPJS Kesehatan di Jember, Kamis (25/10/2018). (FOTO: Dody Bayu Prasetyo/TIMES Indonesia)
Motivator kesehatan Ade Rai berswafoto dengan peserta sosialisasi peserta JKN-KIS oleh BPJS Kesehatan di Jember, Kamis (25/10/2018). (FOTO: Dody Bayu Prasetyo/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JEMBER – I Gusti Agung Kusuma Yudha Rai atau yang lebih dikenal dengan Ade Rai menjadi bintang tamu dalam acara sosialisasi program JKN-KIS yang diselenggarakan BPJS Kesehatan di Jember, Jawa Timur pada Kamis (25/10/2018). Mantan binaragawan yang banyak membawa nama harum nama bangsa sebagai atlet angkat besi tersebut memberikan motivasi terkait menjaga kesehatan kepada para peserta kegiatan tersebut.

Salah satu yang disampaikannya yakni masalah berat badan berlebih atau kegemukan yang dialami banyak orang. Menurut pria kelahiran Jakarta, 6 Mei 1970 tersebut mengatakan bahwa kegemukan dapat dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, salah satunya serangan jantung.

Advertisement

Kepada peserta, Ade mengatakan bahwa mengatur pola makan dan berolahraga akan menurunkan resiko kesehatan akibat dampak dari kegemukan. Dia juga memperagakan sejumlah gerakan olahraga yang mudah dilakukan untuk membantu mengurangi kegemukan. Di antaranya, squat, gerakan naik turun tangga, dan menggepalkan tangan.

Kepada TIMES Indonesia (www.timesindonesia.co.id), Ade mengatakan bahwa menjaga kesehatan merupakan hal yang penting. Apalagi, saat ini pemerintah semakin memperkuat pelayanan kesehatan kepada masyarakat salah satunya dengan adanya JKN-KIS atau BPJS Kesehatan.

Kendati demikian, menurutnya hal tersebut akan terasa percuma apabila tidak didukung dengan perubahan pola pikir masyarakat tentang kesehatan.

"Nomor satu adalah peran dan dukungan masyarakat. Beban yang dialami BPJS Kesehatan ini begitu besar karena tingkat kesakitan lebih tinggi daripada pemasukannya," kata Ade Rai.

Motivator kesehatan tersebut juga menerangkan bahwa masyarakat perlu melakukan revolusi mental dalam menjaga kesehatan.

"BPJS Kesehatan atau bantuan negara diperlukan jika benar-benar butuh. Kalau suatu saat kita sakit ya diterima saja keadaannya. Tapi kalau sakit yang diderita itu karena ulah dia sendiri misal merokok, itu yang membebani negara," ujarnya.

"Jangan mentang-mentang sudah ditanggung BPJS Kesehatan lalu berfikir, ah nggak perlu berhenti merokok deh atau tidak perlu jaga kesehatan. Ini pola pikir yang salah," tukas dia.

Ade Rai menambahkan, masyarakat harus tahu bahwa menjadi peserta BPJS Kesehatan berarti ikut membantu saudaranya yang lain yang membutuhkan. "Karena ada prinsip gotong royong di sini. Dan ikut BPJS Kesehatan itu diniatkan ibadah. Hitung-hitung sedekah. Jangan berfikiran komersil. Kalau mau komersil ya ikut jaminan komersil saja," tegasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Jember

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES