PLN Pernah Berencana Bangun Listrik Bawah Laut di Pulau Gili Ketapang

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Belum meratanya distribusi listrik di Kabupaten Probolinggo, Jatim, dilaporkan Bupati Tantriana Sari, kepada pejabat kementerian ESDM RI. Salah satunya Pulau Gili Ketapang, yang pernah dijanjikan listrik bawah laut oleh PT PLN.
Laporan tersebut, disampaikan Tantriana Sari saat menerima kunjungan pejabat Kementerian ESDM RI di Kecamatan Tongas, kabupaten setempat, Selasa (31/10/2018). Selain Pulau Gili yang belum menimmati listrik secara maksimal, sejumlah dusun juga belum teraliri listrik.
Advertisement
Padahal di sisi lain, Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu basis pembangkit listrik yang menyuplai Jawa-Bali. “Karena itu, kami mohon kiranya ada program dari Kementerian ESDM, untuk memenuhi kebutuhan listrik itu,” ujar Tantriana.
BACA JUGA: Bupati Probolinggo ‘Wadul’ Soal Listrik ke Kementerian ESDM
Dari penelusuran TIMES Indonesia, pada 2012 lalu PT PLN pernah berencana membangun jaringan listrik bawah laut menuju Pulau Gili Ketapang dengan kapasitas 20 kilo volt.
Rencananya saat itu, kabel bawah laut akan dipasang di Dusun Pesisir, Desa Pabean, Kecamatan Dringu. Kabel itu, akan tersambung ke Dusun Marwan, Desa Gili Ketapang. Kabel yang akan dipasang sepanjang kurang lebih 5 kilometer.
Pada Maret 2012, PLN bahkan telah mempresentasikan dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) di kantor BLH Kabupaten Probolinggo, terkait dengan rencana proyek tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, BLH memberikan empat rekomendasi. Yaitu tidak mengganggu lalu lintas laut dan memasang rambu-rambu pada jalur kabel, tidak mengganggu aktifitas nelayan, memperhatikan terumbu karang, dan memperhatikan dampak sosial masyarakat.
Berdasarkan penelusuran TIMES Indonesia, rencana pembangunan jaringan listrik bawah laut Pulau Gili Ketapang ini, akan direalisasikan awal 2013. Namun, rencana tersebut tak terealisasi hingga kini.
Saat ini, warga Pulau Gili Ketapang menggunakan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD). Namun, listrik dari PLTD tak mampu menyala 24 jam. Kala itu, warga menyambut baik rencana PT PLN membangun listrik bawah laut Pulau Gili Ketapang tersebut. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |
Sumber | : TIMES Probolinggo |