Peristiwa Daerah

Limbah PG Pajarakan Dikeluhkan Warga, Begini Penjelasan Pihak PG

Kamis, 01 November 2018 - 16:53 | 143.69k
Taufiq Arisandi, Kepala Dusun Sukunan, Desa Sukokerto, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, menunjukan sungai yang dialiri limbah PG. (FOTO: Dicko W/TIMES Indonesia)
Taufiq Arisandi, Kepala Dusun Sukunan, Desa Sukokerto, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, menunjukan sungai yang dialiri limbah PG. (FOTO: Dicko W/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGOLimbah PG (pabrik gula) Pajarakan, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, menjadi keluhan warga setempat. Pasalnya, limbah yang diduga mengandung zat beracun itu, dibuang ke sungai di sekitar pemukiman warga.

Pantauan TIMES Indonesia di lokasi, limbah itu mengalir di sungai kecil berukuran lebar sekitar 1.5 meter. Aliran air di sungai kecil itu berwarna hitam pekat dan menimbulkan bau tak tak sedap.

Advertisement

Taufiq Arisandi, Kepala Dusun Sukunan, Desa Sukokerto, Kecamatan Pajarakan mengatakan, sungai kecil yang dialiri limbah PG Pajarakan, itu sangat berdampak pada masyarakat Desa setempat, terutama warga yang tinggal bersebelahan dengan sungai itu.

“Selain menimbulkan bau tak sedap, sungai itu menjadi sarang nyamuk, serta mencemari sumber mata air yang berada di sekitar sungai. Limbah tebu mengandung zat kimia, sumber mata air yang biasa dikonsumsi warga, tak dapat dimanfaatkan lagi,” ungkapnya, Kamis (1/11/2018).

“Limbah itu juga mengalir ke pesawahan, dan ke laut utara Probolinggo. Bahkan, saat musim hujan air dan limbah di sungai itu meluap hingga ke pekarangan warga,” tambah Taufiq.

Sementara itu, Bambang, Perwira Keamanan PG Pajarakan saat dikonfirmasi mengatakan, limbah yang saat ini ada di aliran sungai tersebut bukanlah limbah dari PG Pajarakan, melainkan limbah dari masyarakat sendiri dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Sebab, PG Pajarakan sudah satu tahun tidak beroperasi untuk memproduksi gula.

Bambang juga menjelaskan, pada tahun 2016 lalu, pihak PG sudah pernah mengundang masyarakat sekitar, Pemerintah Desa setempat beserta tokoh masyarakat setempat, untuk membahas terkait sungai kecil yang dialiri limbah dari PG Pajarakan.

Dan dalam kesepakatan itu menghasilkan keputusan untuk melakukan kerja bakti bersama untuk mengeruk lumpur, dan semua kebutuhan untuk pengerukan lumpur tersebut didukung sepenuhnya oleh pihak PG.

“Alasan kenapa PG Pajarakan, sudah satu tahun ini tidak memproduksi gula? karena ada instruksi dari direksi untuk tidak memproduksi gula pada tahun 2018. Maka dari itu, semua tebu yang dimiliki oleh PG Pajarakan di oper alih ke PG Gending untuk diproduksi,” jelasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Probolinggo

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES