Peristiwa Daerah

Mandira Isman Ziarah ke Makam Sang Babat Alas Kajoetangan

Kamis, 14 Februari 2019 - 11:33 | 32.47k
Mandira Isman berziarah ke makam pembabat alas Kajoetangan di Kota Malang.
Mandira Isman berziarah ke makam pembabat alas Kajoetangan di Kota Malang.
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Selain menjalankan blusukan di berbagai lokasi strategis menyapa warga, Mandira Isman juga berupaya melestarikan tradisi leluhur berziarah ke makam pembabat alas Kajoetangan di Kota Malang.

"Kita selayaknya melestarikan tradisi untuk menghormati leluhur yang telah berjasa banyak membuka wilayah dan menyebarkan agama Islam di wilayah ini,"tegas Mandira Isman yang juga cucu menpora Hayono Isman di sela-sela kunjungan di kampung wisata heritage Kajoetangan.

Advertisement

Pria yang juga cucu pahlawan nasional Mas Isman ini menuturkan dirinya senang saat mengunjungi kampung wisata Kajoetangan karena selain dapat menjadi wisata edukasi juga bermanfaat mengenal sejarah suatu wilayah.

"Banyak manfaat dengan berkunjung ke kawasan cagar budaya ini. Karena selain bermanfaat untuk melestarikan kearifan lokal, juga bisa untuk menambah pendapatan warga sekitar," tandas Mandira Isman.

Seperti diketahui, di wilayah Kajoetangan ada makam sang babat alas dan penyebar agama Islam yaitu Mbah Honggo Koesoema. 

Dalam kegiatan anjangsana di Kampung Kajoetangan ini, Mandira Isman yang juga pebisnis kuliner ini didampingi Budi tokoh masyarakat Kota Malang.

Tidak hanya berkunjung ke spot-spot yang Instagramable, pria yang juga tokoh pemuda nasional ini juga menyempatkan berkirim doa dan nyekar ke makam Mbah Honggo Koesoema.

Budi mengatakan, keberadaan kampung wisata heritage Kajoetangan mempunyai nilai sejarah, dan menjadi destinasi wisata yang ikonik di Kota Malang.

"Selayaknya kita tidak melupakan jasa-jasa sosok yang membuka wilayah ini sekaligus penyebar agama Islam. Semoga kunjungan Mandira Isman menjadi semangat dan motivasi warga untuk bisa memaksimalkan wisata religi dan heritage disini," tegas Budi.

Menanggapi adanya makam pembuka wilayah Kajoetangan ini, Mandira Isman yang juga pebisnis kuliner sukses ini mengatakan, selayaknya tradisi nyekar dan ziarah juga diwariskan kepada generasi muda agak tidak melupakan sejarah dan jasa-jasa leluhur.

"Semoga wisata di Kajoetangan ini bisa semakin maju, menjadi ikon wisata edukasi dan sejarah yang diharapkan bisa meningkatkan perekonomian warga setempat," pungkas Mandira Isman. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES