Lalu Hadrian Irfani Dorong Pemda NTB Telusuri Orang Jenius di Pondok Pesantren

TIMESINDONESIA, MATARAM – Politikus PKB, Lalu Hadrian Irfani menyatakan Pemda NTB perlu menelusuri dan mendata keberadaan orang jenius, termasuk di Pondok Pesantren.
Menurutnya, keberadaan orang-orang cerdas (jenius) di NTB yang memiliki bakat otodidak dan multi talenta perlu ditelisik keberadaannya agar mereka bisa diajak untuk membangun NTB dari berbagai disiplin dan spesifikasinya.
Advertisement
"Orang-orang genius yang multi talenta sejatinya memiliki kekuatan dan sumber daya yang hebat jika digali dan diarahkan untuk kemajuan daerah NTB," kata Lalu Hadrian Irfani, kepada TIMES Indonesia, Senin (25/2/2019).
Hadrian mengatakan bahwa selain di lembaga pendidikan umum, Pondok Pesantren juga menjadi salah satu wahana untuk menelisik keberadaan orang-orang jenius.
Apalagi karakter dasar orang yang memiliki kemampuan otodidak kerap tidak mau menonjolkan bakat dan kecerdasan alami yang mereka miliki. Tetapi jika diberikan beban tanggungjawab, orang orang jenius pasti akan buktikan kehebatannya .
"Saya pikir Ponpes-Ponpes kita punya orang-orang, santri dan santriwati yang kemampuannya di atas rata-rata, tapi tidak muncul ke permukaan. Disini lah Pemerintah Daerah perlu menelisik," ucapnya.
Caleg DPRD NTB dapil VII Lombok Tengah No urut 1 ini menyampaikan, lingkungan sekitar tempat berinteraksi terkadang tidak menganggap penting kecerdasan multi-talenta karena keterbatasan ruang gerak dan pergaulan.
Akibat situasi tersebut, kata Hardian, orang jenius kerap menyendiri di balik kekuatan yang mereka miliki. Padahal kemampuan itu bisa digunakan untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan daerah di berbagai sektor.
"Selanjutnya mereka ini perlu diberikan ruang utk mengekpresikan bakat dan kemampuannya agar kelak menjadi investasi SDM yang unggul, asli dan khas NTB," ujarnya.
Hardian menilai, pondok pesantren mempunyai potensi yang strategis. Apalagi selama ini masih muncul stigma pondok pesantren esantrean sebagai lembaga pendidikan "kelas dua" dan identik dengan santri yang kurang mampu.
Ia berpendapat, kepedulian Pemda NTB dalam penggalian bakat multitalenta bisa diwujudkan dalam tindakan praktis seperti secara periodik adakan lomba cipta karya orang genius, fasilitasi maupun memberikan super visi untuk orang orang multi talenta tersebut.
"Orang jenius karena bakat alaminya pasti banyak di NTB, termasuk di Pondok Pesantren. Masalahnya adalah kemampuan para stakeholder di Pemda NTB untuk menggali dan menelisik keberadaan orang-orang jenius ini," kata Lalu Hadrian Irfani, yang juga Ketua DPW PKB NTB.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |
Sumber | : TIMES Mataram |