BPS Kabupaten Jember: Tarif PRT Juga Sumbang Inflasi Terbesar

TIMESINDONESIA, JEMBER – Pada Maret 2019, Kabupaten Jember mengalami deflasi sebesar 0,06 persen, yang ditunjukkan oleh penurunan indeks harga konsumen (IHK) dari Februari 2019 sebesar 130,61 persen turun menjadi 130,53 persen pada Maret 2019. Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jember Indriya Purwaningsih saat menyampaikan rilis perkembangan inflasi Jember Maret 2019 di Kantor BPS Kabupaten Jember, Jalan Cendrawasih No. 20, Jember, Senin (1/4/2019).
Dia mengatakan, dari delapan kota IHK di Jawa Timur, tiga kota mengalami deflasi dan sisanya inflasi.
Advertisement
Deflasi terendah terjadi di Kota Probolinggo sebesar 0,12 persen, sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Kota Malang sebesar 0,36 persen.
"Pada bulan ini Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,16 persen dan nasional mengalami inflasi sebesar 0,11 persen," ujar Indriya.
Indriya melanjutkan, dari tujuh kelompok pengeluaran mengalami inflasi, sedangkan dua kelompok deflasi.
Kelompok yang mengalami inflasi adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,37 persen. Diikuti oleh kelompok kesehatan sebesar 0,34 persen; kelompok sandang 0,09 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,01 persen.
Sedangkan kelompok bahan makanan mengalami deflasi tertinggi 0,64 persen dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan deflasi sebesar 0,08 persen.
Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi adalah daging ayam ras, beras, wortel, jeruk, dan bensin.
"Sedangkan komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi adalah upah pembantu rumah tangga, bawang merah, bawang putih, kacang panjang, dan tomat sayur," paparnya.
Dia menerangkan, deflasi pada komoditas beras pada Maret 2019 terjadi karena adanya panen raya di Jember. "Sehingga harga beras di tingkat konsumen turun hingga mencapai Rp 500 per kilogramnya," terangnya.
Selain itu, benain juga jadi komoditas penyumbang deflasi pada Maret 2019. "Hal itu merupakan dampak lanjutan dari kebijakan pemerintah menurunkan harga premium per tanggal 10 Februari 2018," ungkap dia.
Indriya juga mengungkapkan soal penyebab inflasi pada sejumlah komoditas, seperti pada upah pembantu rumah tangga. "Kenaikan tarif upah pembantu rumah tangga meningkat seiring dengan bertambahnya masa kerja pembantu serta UMK di daerah yang naik," imbuh Kepala BPS Kabupaten Jember tersebut. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dody Bayu Prasetyo |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |
Sumber | : TIMES Jember |