Kunto Hartono Legawa Meskipun Rekor Dunia Dibatalkan

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Drummer Sakti Kunto Hartono legawa meskipun rencana pecahkan rekor dunia ‘The Longest Drumming on Trailer’ dari Surabaya menuju Jakarta dibatalkan tiba-tiba pagi tadi, Selasa (9/4/2019).
Pembatalan dengan alasan keamanan tersebut disampaikan oleh Mabes Polri Korps Lalu Lintas yang tertanda Kabag Ops.
Advertisement
“Tadi jam 07.00 WIB Selasa, (9/4/2019) saya dapat kiriman dari Korlantas Mabes Polri, intinya menyampaikan bahwa rekor dunia yang cukup melelahkan ini harus ditunda dengan pertimbangan keselamatan, karena memang trailer yang akan saya gunakan terbuka tanpa ada pelindung samping dan atas,” terang Kunto saat dijumpai di Surabaya.
Pemecahan Guinness World Record akhirnya tertunda hingga batas waktu yang belum ditentukan. Kunto Hartono mengaku telah bekerja keras agar misi ini berjalan sukses.
Dalam beberapa waktu terakhir, Kunto Hartono menggeber persiapan matang, mulai survei yang memakan waktu cukup lama, menjaga komunikasi dengan pihak Guinness, maupun persiapan teknis dan non teknis yang cukup melelahkan.
Apa daya rencana event rekor dunia gebuk drum di atas trailer dengan rute Surabaya-Solo-Semarang-Jakarta yang harusnya dimulai pukul 15.00 WIB, Selasa (9/4/2019) WIB ini gagal dilaksanakan.
“Saya merencanakan sejak awal Januari, empat bulan bekerja keras tanpa tendensi agar rekor dunia berjalan dengan baik lancar dan sukses. Ini tak mudah karena saya harus menjaga komunikasi dengan pihak Guinness, di lain sisi mengurus teknis maupun non teknis di sini, termasuk mengurus perijinan, belum lagi melakukan survei rekor dunia untuk memetakan rute, mengukur kecepatan mobil serta jarak tempuh,” demikian ungkapnya menambahkan.
Kunto Hartono melakukan mengajukan surat permohonan ijin ke BIN Mabes Polri, Jumat (7/4/2019) jam 13.00 WIB. Pada hari yang sama, sekitar pukul 20.00 WIB pihaknya telah menerima tanda bukti dari Mabes Polri.
Senin (8/4/2019), ia mendapat surat dari Korlantas Penegakan Hukum Subdit Pengawalan dan Patroli Jalan Raya Mabes Polri yang mengirimkan satu unit kendaraan Patwal dengan dua anggota. Mereka tiba di Surabaya pukul 22.00 WIB.
“Mereka tiba dan tadi pagi langsung istirahat di salah satu hotel Surabaya,” kata Kunto.
Namun kabar pagi ini membuat rencana yang sudah tersusun apik urung terlaksana. Kalaupun dipaksakan, lanjut Kunto, akan berdampak kurang baik.
“Setelah saya fikirkan dengan matang dampaknya seperti apa, seandainya saya nekad pun menjalani rekor dunia ini akan tidak baik. Rekor dunia ini benar-benar sudah saya siapkan dengan matang, rekaman tidak boleh putus, pengisi acara tidak boleh berhenti, pergantian lagu dan pengisi acara tidak boleh lebih dari 30 detik,” tandasnya seraya menambahkan jika ada kesalahan dalam tiap 30 detik pergantian, rekor dunia ini akan didiskualifikasi oleh pihak Guinness. Termasuk mengantisipasi adanya pihak-pihak yang ingin menunggangi misinya tersebut.
“Saya tidak ingin rekor ini terhenti hanya karena Faktor X. Saya ucapkan terimakasih kepada teman-teman yang sudah membantu, dan mohon maaf saya sudah berupaya maksimal agar rekor ini terselenggaranya dengan baik tapi Allah berkata lain,” ungkap Kunto yang mengaku merogoh kocek lumayan selama persiapan.
Rekor dunia gebuk drum di atas trailer dengan rute sepanjang 800 kilometer ini bukan sekedar entertain biasa. Sebelumnya Kunto Hartono berharap, rekor dunia di atas trailer bisa dilepas Sandiaga Uno dari Surabaya dan disambut Prabowo di Jakarta pada saat kampanye akbar #02.
“Banyak hikmah yang bisa saya ambil dari rekor dunia yang tertunda ini saya yakin bisa terselenggara di momen lain setelah Pilpres 2019. Saya sudah maksimal, saya independen saya sendiri, saya mohon maaf. Buat teman-teman di Solo yang besok menyelenggarakan kampanye akbar di Solo tetap jangan kendor, sukses untuk Pak Prabowo dan Sandiaga Uno,” ujarnya.
Dalam catatan sejarah, bukan kali ini saja bapak satu orang anak tersebut mencatatkan nama sebagai pemecah rekor, baik di jajaran Museum Rekor Indonesia (MURI) maupun Guinness World Record.
Terakhir, Kunto Hartono menabuh drum di Portugal bersama lima drummer pemegang rekor dari enam Negara, kemudian berhasil menerobos rekor dunia gebuk drum 145 jam non stop dengan mata tertutup di Palembang, dilanjutkan dukungannya pada gelaran akbar final Piala Dunia 2018 di Moskow.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sholihin Nur |
Sumber | : TIMES Surabaya |