PTLS Undang Krishnamurti Guna Pacu Semangat dan Motivasi Para Leader

TIMESINDONESIA, SURABAYA – PT Pelabuhan Terakhir Langgeng Sejahtera atau PTLS menggelar Winner Camp bersama mindset motivator Krishnamurti di Hotel Grand Whizz Trawas, Mojokerto.
Acara selama tiga hari mulai Senin-Rabu (29/4/2019-1/5/2019) tersebut bertujuan memberi motivasi dan memacu semangat para leader.
Advertisement
Krishnamurti merupakan seorang pemateri yang sudah malang melintang di berbagai perusahaan mulai dari menjadi system analist, programmer bahkan menjadi manager. Selain menjadi karyawan Khrisnamurti juga menekuni bidang MLM.
Menurut Owmer PTLS Maria Chen, hadirnya Krishnamurti bisa memberikan motivasi dan pembelajaran kepada para leader PTLS tentang bagaimana cara tepat dan jitu menjadi seorang pemimpin sukses dan berhasil.
Manajemen PTLS memilih metode Experiential Learning dalam pelatihan kali ini, yaitu belajar dengan mengalami sendiri prosesnya.
“Karena kami meyakini bahwa dengan mengalami, peserta akan memahami,” terang Maria Chen, Kamis (2/5/2019).
Salah satu contoh, peserta dilatih untuk memiliki kemampuan fokus pada tujuan yang telah mereka canangkan. Untuk itu, satu per satu peserta diminta berjalan meniti mundur diatas sebilah bambu , yang ditaruh di atas kolam renang. Risiko tentu ada, kehilangan fokus 1 detik saja, peserta harus bersiap tergelincir dan jatuh di kolam renang yang dingin.
“Kebersamaan menjadi bagian penting dari konten pelatihan ini, agar peserta memahami bahwa era ke depan ini, sukses lebih mudah bila diraih bersama-sama secara kolektif (sharing economy) bukan sukses sendiri,” imbuh Maria.
Guna memahami ini, peserta membentuk kelompok lari pagi lintas alam, melewati berbagai rintangan, saling memotivasi, saling menyemangati agar bersama-sama tiba di tujuan.
Kekeluargaan turut menjadi perekat penting yang diyakini PTLS dan harus dimiliki para pemimpin bisnis di masa depan. Karena nilai-nilai keluarga seharusnya menjadi pondasi yang kuat bagi kesuksesan seseorang.
Selain itu, reflektif diri menjadi sebuah kemampuan yang perlu dikuasai oleh setiap peserta, guna terus mentransformasi (perubahan) diri, agar terus menjadi pribadi yang lebih baik lagi, khususnya dalam sikap (akhlak) dan mental.
Investasi pelatihan dengan tagar #PTLS_Leadership ini diharapkan dapat membuka kesadaran sosial bagi seluruh peserta, yang nantinya berwujud menjadi kepedulian sosial bagi sesama.
“Semoga dapat menjadi bagian dan ikut serta dalam membangun keadilan sosial sebagaimana yang diimpikan oleh para pendiri bangsa ini,” tuturnya.
Krishnamurti bercerita, ia pernah dipecat sebanyak dua kali saat bekerja karena menolak perintah untuk memanipulasi data, dan sempat menganggur selama 8 bulan, dari pengalaman inilah Krishnamurti mulai menjadi seorang entreprenuer.
Pengalaman yang dimiliki oleh Krishnamurti dibagikan agar para anggota maupun calon anggota PTLS memiliki jiwa dan semangat pantang menyerah menghadapi setiap persoalan dan permasalahan.
PTLS sendiri bergerak dalam bidang penyediaan produk supplement kesehatan, kosmetik dan alat kesehatan dengan standart internasional dan kelas dunia.
“Distribusi produk dilakukan dengan perpaduan sistem profit sharing maupun system digital guna memudahkan pelaku usaha memperluas jalur usahanya,” terang Maria.
Sementara itu Krishnamurti mengapresiasi apa yang dilakukan oleh PTLS kepada para leadernya karena para leader merupakan elemen penting dalam sebuah perusahaan.“Jika kita memiliki leader atau pemimpin yang salah mengarahkan atau menjalankan perusahaan maka akan menghasilkan hasil yang tidak baik bagi kita dan perusahaan itu,” kata Krisnamurti. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |
Sumber | : TIMES Surabaya |