Ini Kronologi Kerusuhan di Desa Sukorejo Banyuwangi Versi PSHT

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Kepala Bidang Media dan Humas PSHT Cabang Banyuwangi, Ali Nurfatoni, angkat bicara soal kronologi kerusuhan di Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo.
Berikut ini kronologi insiden tersebut versi PSHT:
Advertisement
1. Minggu, 4 Agustus 2019, para siswa Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Banyuwangi, dengan jumlah 600 orang melakukan latihan bersama di lapangan Desa Sragi, Kecamatan Songgon.
Latihan bersama itu merupakan rangkaian yang wajib diikuti oleh para siswa sebelum di wisuda pada bulan Syuro yang akan berlangsung di padepokan PSHT Cabang Banyuwangi di Desa Trembelang, Kecamatan Cluring.
Latihan berlangsung selama sehari dan selesai pada pukul 16.00 WIB. Usai latihan, para siswa PSHT kembali ke rumah masing-masing.
2. Sekitar pukul 18.30 WIB, rombongan dari Kecamatan Siliragung dan Pesanggaran ketika melintas di depan balai Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo, dihadang dan diserang oleh sekelompok masa dengan menggunakan pentungan, batu dan senjata tajam.
3. Atas insiden itu, beberapa siswa PSHT mengalami lula-luka. Bahkan ada yang terkena sabetan sajam dan dibawa ke rumah sakit.
4. Korban melapor ke Polsek Bangorejo.
5. Saat laporan, hanya seorang penyidik yang melakukan pemeriksaan sampai dinihari. Kapolsek dan Kanit Reskrim Polsek Bangorejo tidak ada di tempat.
6. Dalam pemeriksaan sudah menyebut beberapa nama dugaan sebagai pelaku.
7. Pada Selasa malam, tanggal 6 Agustus 2019, para anggota PSHT mendatangi Mapolsek Bangorejo, untuk menanyakan perkembangan kasus penyerangan. Namun belum ada satupun pelaku yang ditangkap.
Dilain pihak, ada masa yang berbuat anarki di beberapa rumah warga yang diduga sebagai pelaku.
8. Pada hari Kamis, 8 Agustus 2019, para petinggi PSHT Cabang Banyuwangi, hendak menemui Kapolres Banyuwangi, di Mapolres. Namun akhirnya pertemuan berlangsung di padepokan PSHT di Desa Trembelang, Kecamatan Cluring.
Pada tatap muka tersebut, PSHT mendesak Kapolres agar pelaku pengeroyokan segera ditangkap. Dan Kapolres menyatakan serius akan mengungkap kasus tersebut. Selanjutnya kasus akan ditangani Polres Banyuwangi.
9. Ada komitmen bersama PSHT dan Kapolres untuk saling menjaga situasi aman dan terkendali.
10. Usai pertemuan di padepokan PSHT di Desa Trembelang, Kecamatan Cluring, pimpinan PSHT menyerukan semua anggota untuk menyerahkan sepenuhnya permasalahan kepada pihak berwajib dan tetap mengawal segala proses.
11. Kamis malam, Kapolres Banyuwangi, menyatakan telah menangkap seorang pelaku.
12. Di luar dugaan, pada Kamis malam itu juga ada insiden penyerangan rumah warga di Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo.
13. Para anggota PSHT malam itu melakukan pemantauan di jalur poros, sebab ada aksi solidaritas dari luar daerah seperti Jember dan Situbondo.
"PSHT Cabang Banyuwangi sekali lagi menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri, dan menyerahkan sepenuhnya permasalahan kepada pihak Polres Banyuwangi," kata Ali Nurfatoni, usai menyampaikan kronologi kerusuhan di Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |
Sumber | : TIMES Banyuwangi |