Peristiwa Daerah

Grand Niaga Mas di Batam Center Jadi Pasar TPID

Selasa, 13 Agustus 2019 - 16:07 | 214.44k
Kadisperindag Kota Batam, Gustian Riau saat meninjau lokasi Pasar Grand Niaga Mas Batam yang akan dijadikan pasar Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). (Foto: Istimewa)
Kadisperindag Kota Batam, Gustian Riau saat meninjau lokasi Pasar Grand Niaga Mas Batam yang akan dijadikan pasar Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). (Foto: Istimewa)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BATAMPasar Grand Niaga Mas di Batam Centre akan dijadikan Pasar TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah). Seluruh distributor bahan pokok di Batam akan dikumpulkan di pasar TPID ini.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, Gustian Riau mengatakan, pembentukan pasar TPID ini merupakan inovasi daerah sesuai arahan Wali Kota Batam, Muhammad Rudi. Dan rencananya mulai beroperasi pada 2 September 2019 mendatang.

Advertisement

“Kami bersepakat dengan seluruh distributor untuk pembentukan pasar ini. Tujuannya guna menekan inflasi,” kata Gustian saat meninjau lokasi, Selasa (13/8/2019).

Sebelum muncul ide ini, TPID rutin menggelar pasar murah keliling kecamatan. Biasanya dilaksanakan mendekati hari-hari besar tertentu, ketika harga kebutuhan pokok cenderung mengalami kenaikan. Seperti jelang pusa, jelang lebaran, dan jelang natal.

“Pasar TPID Batam ini adalah yang kedua di Indonesia. Sebelumnya sudah ada di Yogyakarta. Tapi kita yang terlengkap dari distributor yang bergabung,” ujarnya.

Selain distributor yang mendatangkan bahan pokok dari luar Batam, di pasar ini juga akan bergabung koordinator produk lokal seperti dari Rempang dan Galang. Penjualan bahan pokok di pasar ini dapat memotong rantai distribusi, sehingga harga yang didapat masyarakat lebih murah.

“Harga balik di pasar ini harganya standar distributor, jadi lebih murah,” kata dia.

Pasar ini juga akan menjadi rujukan bagi harga dari pedagang di pasar lain. Sehingga disparitas harga bisa ditekan dan pada akhirnya menekan angka inflasi Kota Batam dari kelompok volatile food.

“Ada 60 distributor yang akan bergabung di pasar TPID ini,” ujarnya.

Disperindag, sambung Gustian, juga menghimpun distributor bahan pokok dalam wadah bernama Asosiasi Distributor Bapok Batam. Sebelum ada asosiasi ini, distributor berpecah sesuai jenis kebutuhan pokok yang dijual, misal asosiasi distributor beras.

Ketua Asosiasi Distributor Bapok Batam, Aryanto mengatakan, asosiasi ini akan jadi wadah untuk membahas segala isu yang berkaitan dengan kebutuhan bahan pokok masyarakat Batam. “Program pemerintah ini sangat kami dukung. Dihimpun seperti ini kami senang sekali,” kata dia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Batam

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES