Peristiwa Daerah

Ada Potensi Edukasi dan Eco Wisata Dalam Hamparan Kebun Kopi Banyuwangi

Minggu, 08 Desember 2019 - 12:07 | 88.67k
Ketua Asosiasi Sales Travel Indonesia (ASATI), M Syukri Mahmud SE, dalam acara Jambore Kopi Banyuwangi, di Lingkungan Suko, Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi. (FOTO: Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)
Ketua Asosiasi Sales Travel Indonesia (ASATI), M Syukri Mahmud SE, dalam acara Jambore Kopi Banyuwangi, di Lingkungan Suko, Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi. (FOTO: Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Hamparan kebun kopi di Banyuwangi, Jawa Timur memiliki potensi besar untuk mendorong ekonomi masyarakat. Diantaranya bisa dikembangkan menjadi destinasi edukasi dan eco wisata.

Hal ini disampaikan Ketua Asosiasi Sales Travel Indonesia (ASATI), M Syukri Mahmud SE, dalam acara Jambore Kopi Banyuwangi, di Lingkungan Suko, Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Minggu (8/12/2019).

Advertisement

"Tapi dibutuhkan kesiapan petani kopi," katanya.

Salah satu kesiapan, lanjutnya petani harus ramah dan siap menerima tamu wisatawan. Tak kalah penting, kebun dengan segala aktivitasnya juga dikemas menjadi objek wisata.

Syukri optimistis, destinasi kebun kopi akan memiliki nilai tawar tersendiri bagi kalangan wisatawan. Baik lokal maupun internasional.

"Pasti menjual, kebun kopi pasti punya view ketinggian, udara sejuk, alam indah, apalagi bisa menyruput kopi langsung dilokasi," cetusnya.

Berbagai aktivitas masyarakat lokal dalam bertani kopi, bisa dikemas menjadi destinasi eco wisata, sekaligus wisata edukasi. 

Bisa juga, masih Syukri, menyajikan branding makanan sehat. Karena hari ini makanan sehat sangat digemari. 

"Dan saya yakin, makanan pedesaan sudah pasti sehat," ungkap Syukri.

Guna memperkenalkan destinasi kebun kopi, petani melalui kelompok bisa menggandeng travel agen, guide dan promosi mandiri via cerita tutur serta postingan media sosial kaum milenial setempat.

"Saat semua bisa berjalan, dipastikan perekonomian masyarakat akan jauh meningkat dan petani kopi tak lagi tergantung pada tengkulak," tegasnya.

Jambore Kopi Banyuwangi, di Lingkungan Suko, Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, ini digelar selama 2 hari, Sabtu-Minggu, 7-8 Desember 2019. Selain Ketua Asati, narasumber yang hadir juga dari Bappepti Kemendag, Dirut Puskud JATIM dan CEO Times Indonesia, Khoirul Anwar. Termasuk Ketua Umum PPK Kosgoro, Ketua Umum Dekopi dan perwakilan Dinas Pertanian Banyuwangi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki
Sumber : TIMES Banyuwangi

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES