
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sebagian besar dari warga Nahdlatul Ulama (NU), saat ditanya, siapa Presiden atau Ketua Tanfidziyah PBNU pertama? Maka, biasanya warga NU akan menyebut nama Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari. Padahal, sebenarnya Ketua Tanfidziyah PBNU pertama adalah Guru Mulia, KH Hasan Gipo, berdarah Surabaya.
Adapun Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari saat itu, berkedudukan sebagai Rais Akbar PBNU, pemimpin tertinggi Nahdlatul Ulama (NU). KH Hasan Gipo adalah Ketua Pelaksana sesuai dengan arahan maupun fatwa Hadratussyaikh KH Hasyim Asyari.
Advertisement
Diketahui, KH Hasan Gipo adalah seorang saudagar kaya raya yang masih merupakan dzuriyah dari Kanjeng Sunan Ampel. Beliaulah yang mendanai Komite Hijaz hingga bisa menembus Jazirah Arab.
KH Hasan Gipo pulalah sponsor terbesar dalam hal harta pribadi kepada NU, sehingga atas wasilah hartanya, kabar berdirinya NU segera tersebar luas hingga ke seantero Tanah Jawa dari ujung paling timur hingga baratnya, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan tak ketinggalan Singapura.
Mendapat kabar berdirinya Jam’iyah Nahdlatul Ulama, mayoritas Ulama Ahlussunnah Wal Jamaah di seantero Nusantara segera merapatkan barisan, untuk “bermakmum” di belakang Hadlratussyaikh KH Hasyim Asyari. Semoga almarhum KH Hasan Gipo, ditempatkan di surganya Allah SWT. Aamiin. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |