Peristiwa Daerah

Jawab Tuntutan Petani Tebu, Ini Kata Manajemen PT PG Rajawali II Cirebon

Jumat, 13 Maret 2020 - 16:55 | 155.59k
Kantor PT PG Rajawali II di Jalan Wahidin Kota Cirebon.(Foto: Muhamad Jupri/TIMES Indonesia).
Kantor PT PG Rajawali II di Jalan Wahidin Kota Cirebon.(Foto: Muhamad Jupri/TIMES Indonesia).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, CIREBONPT PG Rajawali II mengaku tidak mempermasalahkan protes yang disampaikan petani tebu atas penutupan Pabrik Gula (PG) Sindanglaut Cirebon. Hal tersebut disampaikan pihak manajemen merespon protes dari para petani saat unjuk rasa di depan PG Sindanglaut pada 2 Maret 2020 lalu. 

Saat itu, para petani sempat mengancam akan membongkar kebobrokan mnajemen PG Rahawali II dan akan berjalan kaki menuju Istana Merdeka Jakarta untuk melakukan aksi unjuk rasa. Tuntutan petani adalah agar pabrik gula Sindang Laut tetap beroperasi.

Advertisement

Sekretaris Perusahaan PT PG Rajawali II Erwin Yuswanto, mengatakan pihak petani tebu yang tergabung dalam Persatuan Petani Tebu Republik Indonesia (PPTRI) dan Asosiasi Petani Tebu Republik Indonesia (APTRI), menerima jika tahun ini PG Sindang Laut ditutup. Tapi, mereka meminta kepada manajemen agar tahun 2021 bisa dihidupkan kembali.

"Para petani sudah menerima jika tahun ini ditutup. Tapi nanti mereka meminta tahun 2021 akan dibuka kembali," jelasnya saat ditemui di kantor PT PG Rajawali II, Jalan Wahidin Kota Cirebon, Kamis (12/3/2020).

Erwin melanjutkan, ditutupnya PG Sindang Laut tahun ini disebabkan faktor bahan baku yang mulai berkurang, sehingga mengakibatkan pabrik terus merugi. Sejak 2016, kerugian sudah mencapai Rp430 juta. Tahun 2017 mencapai Rp1,5 miliar. Di tahun 2018 meningkat hingga Rp5,5 miliar. Dan di tahun 2019 kerugiannya mencapai Rp1,5 miliar.

"Sebagai gantinya, tebu-tebu yang ada akan digiling di PG Tersana Baru di Babakan Kecamatan Babakan Kabupaten Cirebon. Kita pilih di sana karena alatnya lebih bagus dan cukup stok airnya," jelasnya.

Adapun dari orang-orang yang melakukan untuk rasa kemarin, lanjutnya, sebelumnya sudah pernah diundang secara baik-baik untuk mediasi. Namun tidak kunjung datang. Bahkan saat pertemuan dengan APTRI dan PPTRI pun tidak pernah muncul. 

"Jadi silakan saja dibongkar kebobrokannya, karena selama ini kami selalu transparan dalam hal manajemen," ujar Erwin Yuswanto, Sekretaris PT PG Rajawali II(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Cirebon

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES