Disnakertrans Kuningan: Pencari Kerja pada Bulan Mei dan Juni Sebanyak 704 Orang

TIMESINDONESIA, KUNINGAN – Kasi Informasi Pasar Kerja pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kuningan (Disnakertrans Kuningan) Eli Museri mengatakan pencari kerja di Kabupaten Kuningan pada bulan Mei mencapai 582 orang. Sementara untuk bulan Juni baru 122 orang dengan total selama dua bulan ini sebanyak 704 orang.
"Berdasarkan jumlah pencari kerja yang membuat kartu kuning (Kartu tanda pencari kerja, red) selama dua bulan Mei-Juni sebanyak 704 orang," kata Eli saat ditemui di kantor Disnakertrans Kuningan, Rabu (03/06/2020).
Advertisement
Tahun ini, kata Eli, menurun drastis dibanding tahun kemarin. Baik dari Lintas Antar Lokal atau dari Antar Kerja Antar Daerah.
Dalam pelaksanaan pembuatan kartu kuning, Eli menerangkan, tetap melakukan penerapan protokoler kesehatan dan tetap harus bermasker, setelah itu harus cuci tangan.
"Mudah-mudahan di tahun ini banyak penempatan, khususnya SDM Kabupaten Kuningan, dan kami mengharapkan layanan satu pintu kedepannya," harapnya.
Sementara, Kabid Bidang Penempatan Kerja Disnakertans Kuningan Nana Sunardi menyampaikan, pencari kerja yang masuk didominasi oleh kaum yang berpendidikan yakni lulusan SMA/SMK dan S-1.
"Iya, yang banyak memang produk (lulusan) SMA/SMK, jadi wajar mengapa pencari kerja yang banyak dari lulusan itu tersebut," kata Nana.
Namun menurut Nana, untuk lapangan kerja di Kabupaten Kuningan memang minim. Dikarenakan di Kuningan tidak banyak perusahaan atau industri besar yang bisa menampung ribuan pencari kerja, sehingga kebanyakan pencaker untuk mencari kerja kebanyakan keluar daerah.
"Sebelum wabah covid saja para pencari kerja dari Kabupaten Kuningan itu bisa mencapai seribu pencari kerja," tuturnya.
Nana mencontohkan, hal yang terjadi sebelum wabah Covid-19. Di kabupaten Majalengka saja yang banyak Industri Garmen itu, minimal bisa menyerap tenaga kerja mencapai seribu pencari kerja dari Kuningan.
Di masa pandemi Covid-19, kata Nana, Kuningan banyak yang dipulangkan dikarenakan kena PHK. Hal ini menjadi salah satu faktor pendorong naiknya angka pengangguran di mana lulusan SMA/SMK maupun sarjana menghasilkan ratusan bahkan ribuan orang setiap tahunnya di Kuningan.
"Ini merupakan Pekerjaan Rumah (PR) bagi pemerintah kabupaten Kuningan, agar persoalan terkait minimnya lapangan kerja di daerah ini bisa menjadi atensi guna mencari jalan keluar agar tingkat pengangguran dapat ditekan sedini mungkin," ujar Kabid Bidang Penempatan Kerja Disnakertrans Kuningan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |