Peristiwa Daerah New Normal Life 2020

Gus Khayat: New Normal Adalah Sunnah Rasul

Selasa, 09 Juni 2020 - 20:24 | 167.73k
KH Khayatul Makki atau Gus Khayat di dangau miliknya di komplek Ponpes Alif Baa Tanbihul Ghofilin. (Foto: Muchlas Hamidi/TIMES Indonesia)
KH Khayatul Makki atau Gus Khayat di dangau miliknya di komplek Ponpes Alif Baa Tanbihul Ghofilin. (Foto: Muchlas Hamidi/TIMES Indonesia)
FOKUS

New Normal Life 2020

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANJARNEGARANew Normal Covid-19 atau tatanan kehidupan baru  bagi KH Khayatul Makki atau Gus Khayat, pengasuh Ponpes Alif Baa Tanbihul Ghofilin Mantrianom Bawang Banjarnegara Jateng  adalah sama halnya kita menjalankan sunnah rasul.

Karena menjaga  pola hidup bersih dan sehat tidak ada bedanya dengan Thoharoh (bersuci). Bersuci adalah bagian dari ibadah.

Advertisement

Bahkan konsep ini sudah dilakukan oleh kita sebagai muslim. Mungkin karena banyak yang mulai melupakan kebersihan sehingga Allah SWT mengingatkan melalui wabah virus corona atau Covid-19. Sehingga menurut Gus Khayat, tiap orang harus mengambil hikmah dari pandemi Covid-19 ini. Jadi  sangatlah tepat jika new normal ini menjadi sebuah budaya bagi kita semua.

KH-Khayatul-Makki-b.jpg

"Dan mari kita patuhi bersama apa yang telah menjadi kebijakan ulil amri atau pemimpin kita," kata Gus Khayat, saat ditanya TIMES Indonesia,  Selasa (9/6/2020)  di Ponpes Alif Baa Tanbihul Ghofilin.

Menurut Gus Khayat, barisan santri selalu aktif melakukah beberapa kegiatan terkait Covid-19.  Seperti sosialisasi kepada warga sekitar ponpes.

Bahkan Gus Khayat sebagai Ketua Pemuda Pancasila Kabupaten Banjarnegara terus berkolaborasi dengan pemerintah setempat melakukan sterilisasi di sejumlah obyek atau sarana umum. Seperti mushala, masjid, sekolah, pasar dan kantor pemerintahan. Bahkan rumah penduduk.

Ini semua dilakukan dengan gotong royong dalam suasana penuh kekerabatan. Bahkan  para santri Ponpes Alif Baa sebelum kembali melakukan kegiatan belajar di pondok harus benar.- benar bebas dari virus corona.

KH-Khayatul-Makki-c.jpg

Gus Khayat sadar bahwa ini merupakan proses yamg tidak mudah. Sebelum masuk santri menjalani pemeriksaan mandiri di daerah asal dan dari pengasuh ponpes saat mau memasuki kompleks pondok pesantren.

"Jika santri mau masuk Ponpes Alif Baa Tanbihul Ghofilin tentu akan diukur suhunya. Jika  suhu badannya normal maka boleh masuk. Jika ditemukan tanda-tanda sakit ya harus jalani pemulihan atau pengobatan," katanya.

Nah, mengacu peraturan new normal maka pengasuh ponpes akan menjadwal para santri.  Pihaknya memutuskan akan mengutamakan santri yang belajar tentang kitab kuning. Sedangkan untuk pendidikan formal di Ponpes Alif Baa akan mengikuti informasi atau petunjuk dari pemerintah pusat.

"Kenapa hal ini kita lakukan. Karena ada pembatasan yang harus dicermati semua pihak. Pembatasan ini dimaksudkan agar santri terbiasa mengenakan masker dan apd yang lain. Kita tentunya akan patuhi aturan yang telah diputuskan pemerintah pusat," ujar Gus Khayat yang sebelumnya menyatakan bahwa new normal adalah sunnah rasul(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES