Segarnya Dawet Ndeso Tepi Sawah di Argorejo Sedayu Bantul

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Asal mau berusaha di mana tempatnya pasti ada saja rejekinya. Falsafah inilah yang dilakoni Tusiyem, 55 tahun dan Mujiyem, 57 tahun. Keduanya adalah penjual Cendol atau Dawet Ndeso yang mangkal di bawah pohon ringin di sebuah kampung tepi sawah Desa Argorejo, Sedayu, Bantul, Yogyakarta.
Meski tampak sederhana, dawet ini selalu ramai pembeli. Dengan uang Rp 2.500, pembeli sudah bisa menikmati segarnya satu gelas dawet terbuat dari tepung beras tersebut.
Advertisement
“Ya Allahmdulillah, setiap hari ada sekitar 50an pelanggan yang ke sini,” kata Tusiyem.
Uniknya, saat lahan sawah di sekitar area jualan sedang panen padi, Tusiyem menerima sistem barter dengan butiran gabah/padi dengan para petani setempat.
“Tidak ikut tanam tapi bisa ikut menikmati panen. Alhamdulillah,” jelasnya.
Mujiyem mempersiapkan barang dagangnya mulai subuh. Prosesnya cukup panjang. Mulai merebus air, membuat cendol, marut kelapa untuk kemudian dibikin santan serta membikin "juruh" atau air gula sebagai pemanisnya.
Pagi itu dirinya membawa satu termos besar cendol. Hasil olahan dari 1,5 kg bahan mentah berupa pati aren (sagu) campur pati ganyong atau gilang. "Dulu modal awal membuat dawet ini Rp 150 ribu,” jelas Mujiyem.
Sebelum berangkat, dirinya berkeliling di wilayah Sedayu, Bantul. Ia menggunakan sepeda ontel menyebrangi Sungai Progo melewati Bendung Kamijoro menuju ke arah utara sejauh 20 kilometer jaraknya.
“Saya mangkal di sini gantian dengan Bu Tusiyem. Mulai pukul 10.00 WIB sampai habis,” terang Mujiyem.
Menurutnya, para pelanggan dawet buatannya berasal dari berbagai kalangan. Diantara mereka ada yang pelanggan tetap dan pengguna jalan yang kebetulan melintas di jalan tempat mangkal.
“Banyak pesepeda yang mampir karena capek dan haus,” jelas penjual Dawet Ndeso ini. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sholihin Nur |
Sumber | : TIMES Yogyakarta |