Puluhan Santri Shobarul Yaqien Sakit, Pimpinan: Akibat Adaptasi Cuaca

TIMESINDONESIA, MAJALENGKA – Menyusul adanya informasi mengenai santri Pondok Pesantren (Ponpes Shobarul Yaqien), Majalengka, Jawa Barat, yang sakit usai dilakukan pemeriksaan oleh tenaga medis, hal itu dipastikan akibat adaptasi cuaca.
Pimpinan Ponpes Shobarul Yaqien, KH Bunyamin Ma'rup, melalui Ustaz Dahli Zaky mengatakan, sebayak 200 santri dan santriwati di Ponpes tersebut, saat ini dalam keadaan baik-baik saja.
Advertisement
"Adapun sebagian santri yang mengalami sakit batuk, pilek dan gatal-gatal merupakan pengaruh adaptasi musim para santri. Bahkan, para santri saat ini tetap melakukan aktifitas biasa," ungkapnya, Selasa (23/6/2020).
Kendati demikian, dampak adanya kabar yang beredar bahwa sebagian para santri di Ponpes Shobarul Yaqien, mengalami sakit usai diperiksa tenaga medis tersebut, sehingga membuat sejumlah orangtua santri cemas hingga menimbulkan keresahan.
"Namun, setelah kami memberikan penjelasan kepada para orangtua atau pun ke pihak keluarga santri tersebut. Alhamdulillah, mereka mengerti," katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Kawunggirang, Kecamatan Majalengka, Iri Hariri menerangkan, bahwa hingga saat ini tidak terdapat keresahan dari warga masyarakat sekitar dengan adanya pemberitaan tersebut.
"Kami tegaskan di wilayah kami, aman-aman saja, namun bagi Satri yang mengalami sakit batuk, pilek dan gatal-gatal merupakan sakit karena proses adaptasi cuaca saja," Ucapnya.
Sementara itu, sebelumnya, pada Jumat (19/6/2020) sekitar pukul 09.30 WIB, pihak Puskesmas Majalengka mendampingi Tim Gugus Covid-19 Kabupaten Majalengka bersama Taruna Merah Putih (TMP) melakukan kegiatan penyemprotan disinfektan di lingkungan Ponpes Shobarul Yaqien, Majalengka.
Kepala Puskesmas Majalengka, Siti Romlah menjelaskan, bahwa saat itu pihak Puskesmas melihat beberapa orang santri terlihat sakit batuk, pilek dan gatal-gatal. Kemudian keesokannya, pada Sabtu (20/6/2020) tim dari Puskesmas Majalengka, melakukan pemeriksaan medis.
"Kami menemukan ada sekitar 95 santri dan santriwati mengalami sakit. Diantaranya, batuk, pilek, magh dan gatal-gatal. Saat itu juga, kami berikan edukasi kepada pihak pengasuh Ponpes untuk memisahkan santri yang sakit," jelasnya.
Namun, saat ini, semua santri-santriwati di pesantren tersebut dalam keadaan baik-baik saja, setelah diberikan obat tersebut. "Jadi secara keseluruhan para santri di Ponpes Shobarul Yaqien dalam keadaan baik-baik saja," ucapnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |