Kembangkan Wisata Baru, JTP Group Gandeng FPP UMM

TIMESINDONESIA, MALANG – Satu tempat wisata baru akan berdiri di Kota Batu, Jawa Timur Park (JTP) Group akan mendirikan Jatim Park 4 yang diberi nama Batu Love Garden di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Terkait pendirian obyek wisata ini, Jatim Park Group menggandeng Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Founder and Owner Jawa Timur Park (JTP) Group, Paul Sastro Sendjojo sudah melakukan pertemuan awal dengan Dekan FPP UMM, Dr Ir David Hermawan M.P. IPM untuk membicarakan rencana pembangunan obyek wisata baru ini.
Advertisement
David ketika dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Ia mengaku kaget ketika dimintai oleh JTP Group untuk memberikan koreksi Master Plan terhadap pembangunan Batu Love Garden yang saat ini sedang berlangsung.
“Kita dimintai JTP Group untuk memberikan koreksi master plan, Batu Love Garden mulai dari nama obyek wisata itu sendiri, hingga kontennya,” ujar David.
FPP UMM diajak bekerja sama untuk bersama-sama merancang bangun, konten hingga teknologi dari wahana yang akan dibangun di obyek wisata ini.
Mulai dari Taman Bunga, Pasar Bunga, rangkai bunga dan buah, Exhibition, Love Garden, Taman 1000 Air Mancur, Taman Dunia, Holtikultura, Nursery hingga Flower Parade.
“Ada taman buah-buah tropical yang unik, taman sayur organik, taman bunga lainnya, hingga taman insecta yang mencerminkan subtansi etalase kultur Malang Raya sebagai Kota Bunga dan terkenal dengan buah-buahan dan sayuran,” kata David.
Jatim Park Group memilih menggandeng FPP UMM karena membutuhkan pengembangan wisata yang bisa memenuhi kebutuhan edukasi wisatawan.
Selain di desain adanya taman bunga, buah, sayur, juga di dalamnya juga akan ada pasar ikan, ternak bahkan burung.
Di kawasan wisata ini juga akan didesain tipe rumah percontohan untuk para pensiun dengan luas tanah sekitar 150-200 M. Juga didesain rumah ketahanan pangan, karena akan didesain menggunakan model OHOP (One House One Pond), plus tanaman aquaponic lainnya, seperti yang sudah dikembangkan oleh Jurusan Perikanan FPP UMM, dalam program penanggulangan stanting dan penyediaan protein tinggi bagi masyarakat urban maupun di pedasaan.
Bahkan apabila memungkinkan selain akan didirikan green house modern, juga akan ada area percontohan close house untuk Ayam Petelur yang dirancang secara digital semua.
Diharapkan wahana ini akan menjadi tempat edukasi bagi petani dan peternak serta masyarakat yang peduli akan pangan nasional, sehingga di dalamnya juga akan di bangun tempat pembejaran, training center atau workshop sebagai etalase edukasi pendidikannya.
Pertimbangan lain alasan dipilih UMM selain fokus dalam dunia pendidikan juga berpengalaman mengembangkan sayap bisnisnya
“Kita sudah saling memahami tentang rencana kerja sama ini, menjadi tantangan bagi kami karena kita tidak hanya mengeluarkan scopus tapi kini kita ditantang mengimplikasikan didunia riil, semoga bisa memenuhi ekspektasi pengusaha,” ujar David.
Menurutnya, FPP UMM memiliki sumber daya manusia yang bisa diterjunkan untuk pengembangan obyek wisata ini, mulai dari dosen yang ahli di bidang konstruksi, bidang teknologi dan inovasi seperti landscape, pertamanan, pertanian modern, hingga peternakan, dan perikanan serta pengolahan hasil terutama dibutuhkan untuk mendaur ulang bunga yang sudah tidak terpakai sebagai bahan pewarna atau bahan kosmetik lainnya untuk pengembangan obyek wisata baru yang unik dan spesifik.
Apalagi dalam pengembangan wisata tersebut, akan melibatkan penduduk setempat sebagai kepedulian sosial dari pemilik Jatim Park Group. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |
Sumber | : TIMES Malang |