Peristiwa Daerah

Sudah Tiga Generasi Jual Jajanan Tradisional 'Buggul', Ini Kisah Tini di Tengah Pandemi

Minggu, 12 Juli 2020 - 18:27 | 111.49k
Ibu Tini Penjual jajanan tradisional Buggul saat melayani pembeli. (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Ibu Tini Penjual jajanan tradisional Buggul saat melayani pembeli. (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan ini, sangat berdampak kepada pedagang jajanan tradisional. Salah satunya Tini. Seorang pedagang jajanan tradisional Buggul atau Rok Korok (Bahasa Madura).

Perempuan berusia 40 tahun ini mengaku, semenjak terjadinya penyebaran Virus Corona. Pendapatannya mengalami penurunan. Padahal kebutuhan sehari-hari, dia dapatkan dengan berjualan tersebut.

Advertisement

"Saya jadi tulang punggung keluarga. Di rumah yang menjadi tanggung jawab saya adalah ibu dan bapak. Bapak kerjaan cari rumput, dan ibu kena stroke ringan," katanya.

Warga Sekar Putih Kecamatan Tegalampel Bondowoso ini, selalu mangkal di depan sebuah restoran, di Jalan PB Sudirman Pecinan.

"Pendapatan saya dalam sehari, ya Rp 25 ribu. Itu pun juga buat ongkos becak. Bahkan selama Ramadhan sampai Bulan Syawal, saya tak berjualan. Hanya bantu cari rumput di rumah," papaprnya.

Adapun bahan dasar makanan tradisional ini yakni berupa ketela pohon. Dia beli ke petani di desa sebelah. "Saya belanja secukupnya modal, tak tentu. Karena kalau tak jualan dapat darimana saya makan," jelasnya lirih.

Perempuan yang mengaku belum pernah bersuami ini, mengatakan, pekerjaan berjualan jajan tradisional Buggul, sudah tiga generasi.

"Awalnya nenek saya. Terus ibu saya. Karena ibu saya stroke ringan. Jadi diganti saya. Sudah puluhan tahun," jelasnya, Minggu (12/7/2020).

Dijelaskannya juga, bahwa sejak awal, dia dan neneknya mangkal di depan restoran tersebut, karena sudah dapat izin pemiliknya. 

"Ceritanya, nenek saya ini izin ke cece, pemilik restoran. Diizinkan. Akhirnya sampai sekarang. Alhamdulillah tidak dapat perlakuan jahat. Baik dan tidak diusir," syukurnya.

Dia berharap, pandemi Covid-19 ini cepat berakhir agar perekonomian masyarakat kembali normal. "Sehingga jualan saya juga banyak yang laku," harapnya.

Jajanan tradisional Buggul dalam bahasa Jawa disebut Tiwul. Yakni jajanan tradisional asli Indonesia, yang dulu sempat menjadi makanan pokok pengganti nasi beras. Tiwul dibuat dari gaplek, yaitu singkong yang sudah dikeringkan dan dikukus. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES