PCR RSUD Chasan Bosoeirie Ternate Sudah Beroperasi

TIMESINDONESIA, TERNATE – Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) RSUD Chasan Bosoeirie (RSCB) Ternate akhirnya siap dioperasikan, setelah kurang lebih 14 hari disiapkan oleh petugas laboratorium yang dipimpin oleh dr. Fasni Halil.
Menindaklanjuti hal itu, Pemprov Malut melalui Dinas Kesehatan pada 16 Juli 2020, menyurati Menteri Kesehatan RI (Menkes) dr. Terawan, meminta dukungan dan fasilitasi pemeriksaan spesimen di RSCB.
Advertisement
"Kendalanya lagi begitu running PCR tidak sesederhana itu kita langsung bisa laporkan, dia punya mekanisme yang kita harus menyurat ke pusat dalam hal ini Kemenkes untuk memberikan akses agar kami bisa menginput data,"ucap dr. Fasni kepada wartawan saat konferensi pers di Sahid Bela Ternate, Kamis (16/7/2020).
Meski begitu, dengan dimulainya pengoperasian PCR bantuan dari Gustu Covid-19 Nasional itu, bisa menjawab pertanyaan publik selama ini.
"Ini bisa menjawab kesannya bahwa kami pihak rumah sakit itu tinggal diam, membiarkan saja alat-alat begitu tidak kami maksimalkan, tidak kami fungsikan. Tapi sesungguhnya, tahapan sampai pada running itu tidak gampang, membutuhkan waktu yang panjang," bebernya.
dr. Fasni menjelaskan, PCR yang sudah mulai beroperasi adalah bantuan pertama dari pusat, dan hanya memiliki 32 wells atau sumur. Dan memiliki sedikit kendala karena saat ekstraksi masih dilakukan secara manual. Oleh karena itu, semua spesimen disiapkan terlebih dahulu baru di running.
Ia mengaku pengoperasian alat tidak sesederhana yang dibayangkan, namun mereka berhasil dan telah melakukan running 13 spesimen pada Senin kemarin. Dengan 32 wells, sekali running membutuhkan waktu 2 jam untuk ekstraksi manual dan 1 jam 30 menit untuk PCR, jadi total sampai hasil itu keluar kurang lebih membutuhkan waktu 3 jam 30 menit.
Dalam 32 wells atau sumur itu tidak semuanya dipakai untuk pemeriksaan spesimen, tapi dua sumur dipakai untuk kontrol positif atau negatif. Artinya, lanjut dr. Fasni, dia bisa mengukur baik tidaknya alat ini bisa digunakan. "Untuk PCR ini kami sudah running sekitar 90 sampel cuma kami belum bisa laporkan," imbuhnya.
Sementara, terkait perkembangan kasus Covid-19 di Maluku Utara, Jubir Covid-19 dr Alwia Assagaf mengatakan pihaknya telah menerima asil pemeriksaan laboratorium TCM RSUD Chasan Bosoeirie Ternate sebanyak 29 spesimen (19 orang) yaitu untuk diagnosis 4 orang dan follow up 15 orang.
Kemudian, Laboratorium PCR BBLK Makassar sebanyak 130 spesimen (69 orang) untuk diagnosis 61 orang, dan follow up 8 orang, Laboratorium PCR Klinik Prodia Ternate sebanyak 1 spesimen (1 orang) untuk follow up, dan
Laboratorium PCR RSU Mitra Kemayoran Jakarta sebanyak 10 spesimen (orang) semuanya untuk diagnosis.
Dari pemeriksaan itu, didapatkan hasil terkonfirmasi positif Covid-19 hasil pemeriksaan TCM RSUD Chasan Bosoeirie Ternate sebanyak 3 orang, Laboratorium PCR BBLK Makassar 24 orang, Laboratorium PCR RSU Mitra Kemayoran 10 orang. Dengan sebaran kasus Ternate 21 orang, Halut 14 orang, Sula 1 orang, dan Tidore Kepulauan 1 orang.
"Dengan demikian jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Maluku Utara sampai hari ini menjadi 1.221 orang," ucap dr. Alwia Assagaf. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |
Sumber | : TIMES Maluku |