Pengusaha Banjarnegara Mencoba Kembangkan Domba Garut yang Melegenda

TIMESINDONESIA, BANJARNEGARA – Domba garut memiliki keunikan tersendiri. Disamping badannya yang kekar juga memiliki tanduk yang indah besar dan panjang. Di daerah asalnya Garut Jawa Barat, domba garut biasanya untuk ajang kontes aduan.
Harga jual domba garut yang pernah jadi juara kontes bisa nembus ratusan juta rupiah. Wow fantastis bukan?. Bagaimana agar kambing tersebut harga jualnya bagus?.
Advertisement
Untuk menghasilkan kambing garut yang istimewa dibutuhkan proses yang rumit, karena terkait perawatan dan makanan. Selain itu, memelihara domba garut itu lebih sulit dibanding berternak domba biasa. Karena itu, domba ini jarang diternak seperti domba pada umumnya.
Untuk menghasilkan domba garut yang baik alalagi untuk diikutkan kontes tentu harus memiliki kriteria. Seperti gagah, kuat, lincah dan tubuhnya sempurna.
Bahkan kambing jenis ini harus sering dipijit dan dimandikan air hangat. Minumnya juga tidak sembarangan. Melainkan air mineral seperti manusia. Bahkan kalau mau dipersiapkan untuk kontes ketangkasan harus sering minum jamu kuning telur ayam kampung. Kemudian agar tanduk kuat dan kelihahatan berkilat, diharuskan rutin diberi minyak kemiri.
Jadi inilah yang menjadi harga kambing menjadi mahal. Dan kebanyalan yang mau memelihara kambing ini juga karena hobi.
Seperti halnya Slamet Haryanto salah seorang pengusaha asal Banjarnegara. Ia rela mengeluarkan kocek puluhan juta rupiah untuk memiliki kambing garut.
"Saya seneng saja ketika melihat kambing Garut badannya besar dan tanduknya indah. Kambing garut milik saya beratnya hampir 90 kg," kata Slamet Haryanto yang menambahkan bahwa dirinya ingin mengawali beternak kambing jenis ini di Banjarnegara, Jawa Tengah.
Saat ini Slamet memiliki tiga ekor. Satu jantan dan dua betina. "Ya ini bisa di katakan eksperimenlah. Karena katanya 'ribet' perawatannya," kata Slamet saat ditanya TIMES Indonesia kemarin. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |