Hotel Novotel Samator Surabaya Timur Siap Gelar Pesta Pernikahan

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Hotel Novotel Samator Surabaya Timur (NSST) mulai mempersiapkan pesta pernikahan dengan adaptasi kebiasaan baru.
Wahyu P. Kuswanda, salah seorang warga Rungkut Mapan Barat (RMB) tengah berbahagia mempersiapkan pernikahan putranya. Acara ini akan berjalan sesuai protokol kesehatan secara detail mengandeng satgas kampung tangguh dan satgas hotel tangguh.
Advertisement
“Pernikahan anak saya, Azmi Lisani Wahyu, ST, MT dan Dwiaji Ari Yogyanta, ST, MT, adalah hajatan warga kampung tangguh di hotel tangguh. Maka, dalam kepanitiaan kegiatan ini dibentuk gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 di lingkungan RMB dan Hotel Novotel Samator,” terang Wahyu P. Kuswanda, mantan ketua RW-08 RMB Surabaya tersebut, Senin (27/7/2020) kemarin.
Persiapan mengawal pernikahan di tengah adapatasi kebiasaan baru pun tidak main-main. Sambil menunjukan kartu undangan, Wahyu menambahkan, di sini ditulis jelas MOHON BERKENAN MEMAKAI MASKER. Tentu ini berbeda dengan undangan pernikahan pada umumnya. Uniknya lagi, dalam undangan juga diselipkan uraian tata cara protokol kesehatan.
Bahkan konferensi pers tentang protokol adaptasi kebiasaan baru pada acara pernikahan dan resepsi di NSST itu dihadiri oleh para pemangku kepentingan.
Antara lain Kapolsek Rungkut (AKP Hendry Ibnu Indarto), Koramil 0831/05 Rungkut (Mayor CHB Suprianto), Camat Rungkut (Yanu Mardianto), Camat Gununganyar (Maria Agustin Yuristina), PLT Lurah Rungkut Tengah (Rini Moehardjani), pemangku hajat (Wahyu P. Kuswanda), ketua Hastana Jatim (Agus Budi). Dari pihak hotel turut hadir Lucia Tania (Dir PT Sandana Arohera/Novotel Samator) dan David Charles Kakalo (GM Novotel Samator Surabaya Timur).
Dalam kesempatan tersebut, David Charles Kakalo selaku General Manager NSST menjelaskan koordinasi penyediaan ruangan dan staf yang akan diterjunkan selama dua hari.
“Dari 700 meter persegi dan dikurangi total space untuk keperluan acara, sisa 251,9 m2 cukup menampung 450 orang dengan jarak sosial 1,5 m. Pihak hotel akan menempatkan 41 staf pada hari Sabtu dan 49 staf di hari Minggu,” ungkap David Charles.
Kapolsek Rungkut AKP Hendry Ibnu Indarto, yang merasa turut bertanggungjawab dalam mewujudkan “Ekosistem Tangguh” di wilayah hukumnya berharap dengan adanya Kampung Tangguh, Hotel Tangguh dan Pesantren Tangguh tidak menimbulkan klaster baru.
“Moga tidak ada klaster baru. Semua pihak harus saling koordinasi, mengawasi dan mengingatkan bahwa pandemi ini masih ada. Protokol kesehatan harus bisa dijalankan bersama,” tegas kapolsek yang ingin merubah Rungkut dari zona merah jadi orange, kuning dan syukur-syukur menjadi hijau tersebut.
Sedangkan Camat Gununganyar, Maria Agustin Yuristina, memandang dari sisi Perwali Surabaya nomor 28/2020 yang diperbaiki melalui Perwali Surabaya nomor 33/2020, bahwa kegiatan nikahan ini merupakan bagian dari hajatan sosial budaya.
“Sesuai Perwali Surabaya 28 dan 33 tahun 2020, utamanya pasal 21-22 perlunya komitmen dalam penyelenggaraan hajatan sosial budaya sesuai protokol. Seperti salah satunya, prihal batasan waktu kegiatan maksimal sampai pukul 22.00 WIB,” saran Camat Gununganyar.
Sementara itu, Camat Rungkut, Yanu Mardianto, berharap agar agenda hajatan tersebut menjadi acuan bersama masyarakat bagaimana menyelenggarakan acara nikahan secara terbuka dan resmi? Bukan sembunyi-sembunyi.
“Semoga kegiatan 8-9 Agustus 2020 nanti menjadi role model acara wedding, yang tidak dibubarkan aparat karena dilaksanakan sesuai protokol kesehatan dan pencegahan Covid-19,” tuntasnya di sela pemaparan pesta pernikahan adapatasi kebiasaan baru di Hotel Novotel Samator Surabaya Timur. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rizal Dani |