Kurnia Agustina: Hadapi Masa Pandemi, Anak Perlu Wadah Lain Selain Keluarga

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Bandung Kurnia Agustina menyoroti kondisi psikologi anak di masa pandemi Covid-19 ini.
Peran guru Bimbingan Konseling (BK), teman sebaya ataupun layanan konseling bisa dimanfaaatkan ketika keluarga tidak mampu mengasuh anak secara ideal.
Advertisement
Wanita yang akrab disapa Teh Nia ini mengatakan, di masa pandemi Covid-19, ketika seluruh aktivitas anak dipindahkan ke rumah, maka keluarga baik orangtua/wali maupun pengasuh pengganti harus memiliki kepekaan terhadap kondisi psikologis anak-anak.
Kurnia menjelaskan, orang dewasa di lingkungan keluarga haruslah menempatkan diri sebagai kawan bagi anak-anak. "Namun ketika pengasuhan keluarga tidak berjalan ideal, di mana keluarga justru menjadi sumber masalah bagi psikologi anak-anak, maka perlu adanya wadah lain yang bisa membantu anak-anak,” kata Teh Nia, sapaan Kurnia, usai webinar bersama guru-guru BK se-Kabupaten Bandung di Soreang, Minggu (9/8/20).
Teh Nia menerangkan, peran guru BK bisa menjadi konselor bagi para murid yang mengalami masalah psikologis. Sebab guru BK saat menempuh pendidikan di perguruan tinggi mendapat ilmu psikologis anak.
"Setidaknya guru BK pun dapat menjadi tempat curhat bagi para siswanya selama pandemi," ujar Kurnia Agustina. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |
Sumber | : TIMES Bandung |