Peristiwa Daerah

Pelajar Jatuh dari Bukit Piramid Bondowoso Baru Terpilih Jadi Ketum Drumband

Senin, 10 Agustus 2020 - 14:25 | 105.30k
Tampak teman-temannya di organisasi ekstrakulikuler drumband, memberikan doa  di pemulasaran terakhir Multazam. Mereka sangat terpukul atas kepergiannya (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia).
Tampak teman-temannya di organisasi ekstrakulikuler drumband, memberikan doa di pemulasaran terakhir Multazam. Mereka sangat terpukul atas kepergiannya (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Multazam (18), pelajar jatuh dari Bukit Piramid Bondowoso dikenal aktif di berbagai organisasi. Baik di sekolah maupun di lingkungan tempat tinggalnya.

Bahkan pria bernama lengkap Arik Multazam tersebut, baru terpilih sebagai ketua umum ektra kurikuler drumband Angkasa Bahana Citra, di SMA 1 Tenggarang (Smasga).

Advertisement

Anggota drumband Angkasa Bahana Citra, Lutfia mengatakan, bahwa siswa kelas XII IPS itu adalah sosok pemimpin yang bijak.

"Dia baik, pintar juga anaknya. Dia memang cenderung pendiam. Tak bicara kalau tidak penting," katanya.

Hal senada juga diakui alumni SMA 1 Tenggarang yang kebetulan masih aktif di drumband, Nanda. Menurutnya, Multazam memang punya semangat yang luar biasa. 

Sosoknya memang disegani, karena pendiam dan baik. "Saya kakak kelasnya. Sekarang saya kuliah. Sepengetahuan saya dia sopan," imbuhnya usai pemekamakan korban, Senin (10/8/2020).

Informasi dihimpun, Arik Multazam lahir 20 November 2002. Ia merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.

Tak hanya itu, remaja usia 18 tahun tersebut, diketahui merupakan santri aktif di Ponpes Alhasani Allatifi Kauman Bondowoso, Jawa Timur. 

Selain aktif di ekstra kulikuler drumband. Ia diketahui juga aktif di jamaah shalawat. Ia sengaja sambil mondok, untuk memperdalam ilmu agama.

Untung Khuzairi, paman korban mengaku sangat kehilangan. Sebab baru Jumat kemarin ia bertemu korban. "Tapi bagaimana lagi Allah lebih sayang almarhum," katanya sambil berkaca-kaca.

Diberitakan sebelumnya, Multazam naik ke puncak piramid berlima, pada Sabtu (8/8/2020) pukul 16.00 WIB. Sebelum tiba di puncak, mereka bermalam di belakang punggung naga. Mendirikan camp.

Keesokan harinya, Minggu (9/8/2020) pukul 06.00 WIB. Multazam naik ke puncak bersama kedua temannya. Bayu dan Adi.

Sementara dua temannya lagi, Ade dan Ari memilih untuk tidak ikut naik, karena sebelumnya telah diperingatkan untuk tidak ke puncak oleh Babinsa Desa Setempat. 

Namun nahas, korban jatuh saat turun dari puncak Bukit Piramid Bondowoso. Tepatnya di punggung naga, yang tracknya dikenal curam karena hanya setepak dan di kedua sisinya tebing. Pelajar itu ditemukan dalam keadaan meninggal di kedalaman 450 meter. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES