Peristiwa Daerah

Operasi Pemulihan TN Meru Betiri, KLHK RI Temukan Jerat dan Tengkorak Hewan

Kamis, 17 September 2020 - 19:52 | 68.85k
Patroli hutan oleh GAKKUM KLHK di wilayah hutan TN Meru Betiri di wilayah Banyuwangi. (FOTO: Agung Sedana/ TIMES Indonesia)
Patroli hutan oleh GAKKUM KLHK di wilayah hutan TN Meru Betiri di wilayah Banyuwangi. (FOTO: Agung Sedana/ TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Dalam operasi pemulihan keamanan kawasan hutan Balai Taman Nasional Meru Betiri di wilayah Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi, Ditjen Penegakan Hukum (GAKKUM) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI (KLHK RI) menemukan banyak tengkorak hewan liar dan sejumlah jerat yang telah dipasang.

Selama perjalanan menyusuri hutan ini, sedikitnya ada tiga buah jerat dan puluhan tulang belulang hewan liar. Seperti babi hutan.

Advertisement

Dari beberapa temuan tulang, didapati bekas jeratan yang masih mengikat di bagian kaki, Kamis (17/9/2020).

GAKKUM-KLHK-2.jpg

"Kita lakukan patroli wilayah sekaligus operasi sapu jerat. Hari ini kita temukan beberapa jerat yang dipasang dan tulang-tulang hewan yang ditemukan di beberapa titik," kata Taqiuddin, Kasubdit PPH Wilayah Jawa dan Bali Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Dalam operasi kali ini, KLHK melibatkan banyak pihak. Diantaranya, Forpimda, Polri, TNI dan sejumlah masyarakat dan komunitas pecinta alam.

Untuk mengantisipasi kerawanan yang ada di wilayah tersebut, KLHK juga melaksanakan sosialisasi penyuluhan kepada masyarakat sekitar. Mengingat, di wilayah tersebut masih banyak habitat satwa liar yang masih dilindungi.

"Kita pasang papan himbauan agar masyarakat tidak melakukan pemburuan disini. Sekalipun pemberian edukasi di perkampungan. Agar satwa-satwa liar disini tetap lestari. Seperti banteng dan beberapa jenis burung langka disini," katanya.

GAKKUM-KLHK-3.jpg

Dia menjelaskan, tujuan kegiatan ini selain sebagai upaya pemulihan kawasan hutan juga sebagai cara merawat alam dengan meningkatkan kesadaran masyarakat sekitar. Selain itu, kawasan TN Meru Betiri ini merupakan salah satu benteng terakhir kawasan hutan di wilayah Jawa.

"Ini penting bagi masyarakat. Keberadaan kawasan ini merupakan benteng terakhir wilayah hutan di pulau Jawa yang luasnya sekarang tidak sampai 2 juta hektar," jelasnya.

Dalam kesempatan ini, KLHK bersama TN Meru Betiri juga melakukan kegiatan sosial kepada masyarakat sekitar. Sejumlah bantuan pangan dan kesehatan juga disalurkan kepada masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.

"Serangkaian kegiatan sudah kita laksanakan di wilayah TN Meru Betiri hari ini. Termasuk kegiatan sosial kepada masyarakat sekitar. Seperti pemberian bantuan perlindungan diri dari virus dan bantuan lainnya," kata Dirjen GAKKUM KLHK RI tersebut dari Kabupaten Banyuwangi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES