Peristiwa Daerah

Cerita Muzaky Saat Jadi Juara 1 Komik Kebangsaan oleh Kemendagri

Rabu, 30 September 2020 - 08:51 | 104.54k
M. Muzaky Al Amin, saat menerima penghargaan Juara 1 Lomba Komik Tingkat Nasional yang di Selenggarakan oleh Kemendagri. (FOTO: M. Muzaky Al Amin For TIMES Indonesia).
M. Muzaky Al Amin, saat menerima penghargaan Juara 1 Lomba Komik Tingkat Nasional yang di Selenggarakan oleh Kemendagri. (FOTO: M. Muzaky Al Amin For TIMES Indonesia).
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JOMBANG – M. Muzaky Al Amin, asal Jombang, Jawa Timur  mendapat juara 1 lomba komik tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri) dalam rangka Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental Indonesia pada Tahun 2017 silam.

M. Muzaky Al Amin, Warga Dusun Dempok Desa Sidomulyo Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang ini menceritakan kisahnya saat meraih penghargaan tersebut kepada TIMES Indonesia. Berawal dari hobinya menggambar sejak kecil ia menekuni dunia itu.

Advertisement

Terlahir dari keluarga yang sederhana tak membuat ia putus asa dari hasil jerih payahnya menabung kemudian ia mampu membeli laptop untuk belajar menekuni dunia menggambar lewat peranti lunak di komputer. Ia mempunyai pandangan bahwa dunia digital akan semakin berkembang dan ia harus mengembangkan hobinya dengan alat yang lebih modern.

Muzaky-Al-Amin-2.jpg

Melihat ada perlombaan yang diselenggarakan oleh Kemendagri ia tertarik untuk mengikutinya dengan harapan pengalaman supaya bisa lebih baik lagi.

Setelah dinyatakan menjadi Juara 1 ia merasa sangat bersyukur dan senang sekali. Sehingga berhak mendapatkan piagam penghargaan dan uang pembinaan.

"Saat saya mendapat kabar bahwa saya mendapatkan juara 1 saya gemeteran sambil pegang Hp. Saat itu saya sedang ngajar ekstra menggambar di SD, Murid-murid saya langsung memberi ucapan selamat dan saya sangat terharu," ujarnya, Selasa (29/9/2020).

Pada waktu itu Muzaky membawakan tema untuk komiknya yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang artinya Ia mengibaratkan sebuah puzzle yang disusun bentuknya tidak ada yang sama. tetapi dari ketidak samaan itulah, terangkai sebuah susuan puzzle yang saling menyatu.

Menurut Muzaky yang paling berharga adalah sebuah pengalaman yang ia peroleh bukan sekadar menjadi juara dan mendapat hadiah.

"Berangkat ke solo sendiri. Kemudian menginap disebuah hotel berbintang bernama Alila Solo. bertemu dengan Para juara 1 lainnya diberbagi bidang lainnya. Sekamar dengan Dosen ISI Solo, saya agak minder karena anak desa. Sebuah pengalaman yang berharga dan tidak bisa saya lupakan. Semua pengalaman itu gratis hingga akhir perjalanan," bebernya

Pria kelahiran Jombang, 24 Juli 1997 ini berpesan mumpung masih muda dan jika sudah tahu bakatnya ternyata bidang apa teruslah gali sampai di titik puncak dan semua menemukan berlian di atasnya.

"Memang prosesnya lama dan tidak mudah. saya pun demikian, tapi proses tiada yang tidak akan pernah menghianati hasil. bagi saya ini hanya sebuah batu krikil yang harus dilewati. Setelah berhasil tidak boleh ada rasa puas diri, belajar dan terus memperbaiki diri agar lebih baik lagi," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES