Peristiwa Daerah

Masyarakat Blitar Bisa Nikmati lagi Kesenian Jaranan

Rabu, 07 Oktober 2020 - 10:27 | 178.05k
Pengambilan video kesenian jaranan di Gedung Kesenian Kota Blitar pada, Selasa (6/10/2020) malam. (Foto: Sholeh /TIMES Indonesia)
Pengambilan video kesenian jaranan di Gedung Kesenian Kota Blitar pada, Selasa (6/10/2020) malam. (Foto: Sholeh /TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BLITAR – Masyarakat Blitar, Jawa Timur bisa menikmati lagi kesenian Jaranan. Itu setelah Dinas Pariwasata dan Kebudayaan Kota Blitar membuka tahap ketiga proses berkesenian di kota Blitar. Pembukaan itu, ditandai dengan pengambilan video kesenian jaranan di Gedung Kesenian Kota Blitar pada, Selasa (6/10/2020) malam.

"Ini adalah tahap terakhir dari proses berkesenian di kota Blitar pada musim Pandemi. Jadi yang tahap ketiga ini adalah pementasan jaranan secara virtual. Ini nanti sampai 35 kelompok, seminggu 3 kali syuting," jelas Kepala Disparbud Kota Blitar,Tri Iman Prasetyono Kepada TIMES Indonesia, Rabu (9/10/2020).

Advertisement

Tri Iman menguraikan, Disparbud membuka tiga tahap berkesenian di masa pandemi Covid 19 saat ini. Tahap pertama, membuka sanggar untuk latihan, semua sanggar seni dari tari hingga lukis. Tahap kedua untuk yang kelompok musik, wayang dan karawitan secara virtual. Sedangkan tahap ketiga adalah pementasan jaranan secara virtual.

"Tahap pertama, awal Bulan Juni. Tahap kedua Bulan Agustus. Tahap ketiga bulan Oktober ini," urainya.

Menurutnya, video pementasan jaranan tersebut akan diunggah di media sosial Disparbud. Sama dengan pementasan wayang kulit dan juga karawitan. Mereka hanya syuting pengambilan video dengan jumlah pemain dibatasi.

"Tadi malam hanya ambil syuting nanti diupload di YouTube setelah proses editing. Sama seperti wayang kulit, diedit dulu baru disebarkan melalui media sosial," jelas Tri Iman.

Tri Iman menyebutkan, komunitas jaranan menyampaikan ucapan terima kasih kepada  pemerintah kota Blitar. Itu karena mereka sudah mulai boleh beraktivitas meskipun terbatas dan tanpa penonton.

"Mereka sudah lama merindukan pertunjukan, baru sekarang diperbolehkan meskipun jumlah pemain dibatasi dan tanpa penonton," urainya.

Dengan pertunjukan virtual itu, kata Tri Iman, kelompok jaranan mengenal dunia promosi wisata melalui media sosial. Kemudian jaranan sebagai kesenian tradisional kota Blitar bisa dikenal baik secara nasional maupun internasional. 

"Memang ada beberapa kelompok Kesenian Jaranan yang sudah main di medsos. Tetapi juga banyak yang masih konvensional," urainya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES