Peristiwa Daerah

Kirab 100 Ribu Doa Pager Bumi Sampai di Tegalsari Ponorogo

Kamis, 15 Oktober 2020 - 19:00 | 126.63k
Rombongan kirab doa pager bumi saat berada di makam Tegalsari Ponorogo. (Foto: Fikri Haikal/TIMES Indonesia)
Rombongan kirab doa pager bumi saat berada di makam Tegalsari Ponorogo. (Foto: Fikri Haikal/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PONOROGO – Hari ketiga Kirab 100 Ribu Doa Pager Bumi KH Hasyim Asy’ari telah sampai di Desa Tegalsari Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo.

Kirab diawali di Desa Josari dengan prosesi serah terima panji dari Satkoryon Siman ke Satkoryon Jetis dilanjut ziarah makam Rois Syuriah pertama PCNU Ponorogo Mbah Mansur.

Advertisement

kirab doa pager 2

Rombongan kirab melanjutkan perjalanan ke Desa Tegalsari di mana pusaka yang disakralkan dalam Kirab Doa Pager bumi berasal dari tempat tersebut dan Desa Coper sebagai tujuan akhir di Kecamatan Jetis.

Kirab dilanjutkan perjalanan Ponpes Darur Rohmah Mlarak dengan penyerahan panji dari Satkoryon Jetis ke Satkoryon Kecamatan Mlarak. Kamis (15/10/2020).

Setelah prosei pernyerahan pataka dan pusaka leluhur Tegalsari, peserta kirab bergeser dan ziarah makam di Desa Tegalsari dan Coper.

Ziarah makam salah satunya di Kyai Ageng Muhammad Besari sebagai tujuan utama yang ada di kawasan Kecamatan Jetis karena Hadratus Syekh KH Hasyim Asy'ari mempunyai sanad keilmuan dan garis keturunan sampai Tegalsari Ponorogo.

Jadi tak salah, terpilihnya Tegalsari menjadi agenda kirab hari santri bukan tanpa alasan. Dari berbagai literatur, Pondok Gebang Tinatar Tegalsari merupakan salah satu pondok tertua.

kirab doa pager 3

Salah satu ulama jebolan Pondok Tegalsari ialah KH. Abdul Manan pendiri Pondok Tremas. Yang mana beliau menyelesaikan masa belajarnya di Pondok Tegalsari, Ponorogo pada tahun 1830. Dan KH. Hasyim Asy'ari pun pernah nyantri di Tremas.

Menurut  Kicuk Dzurriyah Tegalsari, Bagus Darso adalah nama sewaktu KH Abdul Manan nyantri di Pondok Tegalsari di masa Kyai Ageng Muhammad Besari.

Sedangkan KH Hasyim Asy'ari merupakan keturunan dari Kyai Basyariah Sewulan Madiun, seorang menantu dari Kyai Banjarsari Madiun memperoleh istri dari putri Kyai Ageng Muhammad Besari Pondok Gebang Tinatar Tegalsari Ponorogo.

"Mbah Hasyim Asy'ari itu masih 10 garis keturunan dari mbah Ageng Besari Tegalsari," tambahnya.

Kirab kali ini tetap mengutamakan pemberlakuan protokol kesehatan agar sesuai dengan tema hari santri yang diusung oleh Kementerian Agama yaitu Santri Sehat, Indonesia Kuat.

"Doa Pager Bumi dilakukan sebagai bentuk ikhtiar batiniyah kita dengan cara berdoa kepada Allah SWT agar pandemi ini segera berakhir di bumi pertiwi kita," terang Imam Bacrudin, salah satu panitia Kirab Pager Bumi

Selanjutnya pataka dan pusaka Leluhur Tegalsari diserahkan oleh Satkoryon Jetis kepada Satkoryon Mlarak.

Penyerahan pataka dan pusaka dalam rangka Kirab 100 Ribu Doa Pager Bumi KH Hasyim Asy’ari itu sekaligus sebagai simbol keberlanjutan Doa Pager Bumi 'Aji-aji Limo' Ansor Ponorogo hingga 22 Oktober 2020 yang berakhir di Kabupaten Ponorogo. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES