Komunitas Katolik Garis Lucu Ajak Pastor Nyanyi Ya Lal Wathon Peringati Hari Santri

TIMESINDONESIA, SEMARANG – Menyambut Hari Santri Nasional 22 Oktober 2020 dan Sumpah Pemuda 28 Oktober 2020, para pastor dan tokoh lintas agama bergabung dalam Paduan Suara Virtual yang dikoordinir oleh Komunitas Katolik Garis Lucu. Para Tokoh lintas agama tersebut menyanyikan lagu Ya Lal Wathon ciptaan K.H. Wahab Chasbullah dan Indonesia Jaya ciptaan Chaken M.
Romo Eduardus Didik Chahyono SJ, Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang, menceritakan bahwa dirinya sempat berlatih menyanyi "Ya Lal Wathon" bersama Kiai Muhammad Abdul Qodir pembina Pondok Pesantren Roudhotus Solihin, Demak.
Advertisement
Romo Didik mengungkapkan keterlibatan dalam paduan suara virtual dan bernyanyi lagu dengan lirik bahasa Arab sungguh mengesankan.
"Saya masih perlu berlatih lebih baik lagi. Saya senang bisa bernyanyi untuk menyapa dan menguatkan persahabatan dengan para santri. Saya berharap para santri dalam keadaan sehat di tengah pandemi Covid 19. Di tengah pemberitaan ada banyak santri yang terpapar virus corona, semoga semuanya dapat sembuh dan rantai penyebaran virus corona dapat segera berakhir," ujarnya pada Kamis (22/10/2020).
Asaf, salah satu muslimah peserta paduan suara, menyatakan rasa gembiranya. "Virtual Choir ini bukan sekadar ‘cuma’, namun menjadi bukti masih banyak anak bangsa yang mau mempertahankan persatuan bangsa,”
Ditambahkannya, ia seakan mendapatkan jalan untuk tetap memperjuangkan toleransi, persatuan, dan menerima keberagaman. “Indonesia indah karena satu salam beda,” pungkas Asaf.
Menurut inisiator sekaligus admin akun Komunitas Katolik Garis Lucu Katomin Kartodimejo, lagu Ya Lal Wathon dipilih karena memiliki pesan cinta tanah air.
“Melalui lagu Ya Lal Wathon, kami mengajak seluruh anak bangsa tanpa memandang latar belakang agama, untuk mencintai Indonesia. Ingat, ajaran untuk mencintai tanah air berlaku universal bagi seluruh pemeluk agama,” ujar Katomin.
Ia menambahkan, project ini juga sebagai ucapan selamat dan salam persaudaraan kepada seluruh santri di tanah air.
Pesan yang sama juga ingin disampaikan lewat lagu Indonesia Jaya yang diaransemen khusus oleh Yulius Panon Pratomo.
Menurut Koordinator Paduan Suara Virtual Komunitas Katolik Garis Lucu Cia Seputro, musik menjadi bahasa universal yang dapat digunakan untuk membawa pesan perdamaian.
“Melalui musik, kami mau menyampaikan pesan persaudaraan dan damai bagi Indonesia. Terbukti, kolaborasi dari berbagai latar belakang anak bangsa di dalam proyek ini dapat menghasilkan sebuah karya yang indah,” ujarnya.
Sebelumnya, pada peringatan HUT ke-75 Republik Indonesia 17 Agustus 2020, Paduan Suara Komunitas Katolik Garis Lucu membawakan lagu Berkibarlah Bendera Negeriku dengan menggandeng sejumlah publik figur dan para tokoh agama.
Sejak awal Oktober 2020, akun media sosial Komunitas Katolik Garis Lucu membuka pendaftaran dan mengajak umat lintas agama untuk bernyanyi bersama. Dari situ tercatat hampir 100 orang dengan beragam latar belakang agama bergabung dalam paduan suara vitual ini. Mulai dari ulama, anggota Banser, Gusdurian, followers akun KKGL, termasuk mantan Menteri Agama RI Lukman Hakim Syaifuddin.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |