Peristiwa Daerah

Kerugian Kebakaran PT Jawa Lily Furniture Capai Puluhan Miliar, Ini Penyebabnya

Rabu, 04 November 2020 - 17:50 | 145.79k
Plh. Kasat Reskrim Polresta Probolinggo, Iptu Joko Murdiyanto menyampaikan hasil labfor Polri soal penyebab kebakaran pabrik. (FOTO: Happy/TIMES Indonesia)
Plh. Kasat Reskrim Polresta Probolinggo, Iptu Joko Murdiyanto menyampaikan hasil labfor Polri soal penyebab kebakaran pabrik. (FOTO: Happy/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGOKebakaran gudang PT Jawa Lily Furniture di Wonomerto, Kabupaten Probolinggo, akhir September 2020 lalu, membuat perusahaan rugi puluhan miliar. Pihak kepolisian akhirnya mengungkap penyebab kebakaran yang menewaskan dua pekerja itu.

Humas PT Jawa Lily, Alfin Hidayati menyebut, perkiraan kerugian akibat kebakaran berkisar antara 15 hingga 20 miliar rupiah. Lantaran kebakaran yang terjadi di Gudang C finishing, menghanguskan mesin penggosok kayu. Bahan yang sudah jadi siap eksport, serta bangunan gudang.

Advertisement

“Saat ini kami sudah beroperasi, tapi menggunakan tenaga manual. Tidak memakai mesin seperti sebelum kebakaran,” katanya, Rabu (4/11/2020).

Selain kerugian materi akibat kebakaran, perusahaan juga menderita kerugian pendapatan. Alfin menyebut, penurunan pendapatan yang terjadi berkisar di bawah 50 persen dari total pendapatan perusahaan. “Jumlah pastinya pendapatan perusahaan kami tidak bisa sebutkan. Yang jelas kami sedikit kesulitan memenuhi target permintaan yang sudah masuk,” imbuhnya.

Sejauh ini, perusahaan masih memesan kembali sejumlah mesin yang terbakar di bagian finishing. Diperkirakan, operasional pabrik kembali normal, Januari 2021 mendatang.

Antisipasi agar tak terulang kejadian serupa, pihak pabrik juga telah menggandeng sejumlah pihak terkait. Mulai dari Disnaker, kepolisian dan instansi lainnya. Upaya pelengkapan alat keselamatan juga dan strategi penanganan bencana juga telah disiapkan kembali. “Agar ke depan tidak terjadi lagi ya,” tutup Alfin.

Plh. Kasat Reskrim Polresta Probolinggo, Iptu Joko Murdiyanto menyebut, pihaknya baru mendapat salinan hasil dari penyelidikan labfor Polri pada Senin (2/11/2020) kemarin. “Penyebabnya itu, kebocoran arus listrik di kabel emergency stop, yang ada di bagian Gudang C Finishing,” ujarnya, di Mapolsek Wonomerto.

Joko menegaskan, peristiwa kebakaran itu murni karena alat yang tidak berfungsi dengan baik. Bukan karena kelalaian pekerja. Sebelumnya, pasca kebakaran di pabrik kayu itu, Labfor Polri membawa sejumlah sample dari TKP. Antara lain, satu kantong plastik abu arang dan dua potong kabel konet/instalasi kabel listrik emergency stop.

Kondisi pabrik yang penuh dengan bahan mudah terbakar, membuat api dengan cepat membesar dan sulit dijinakkan. Seperti tinner untuk menggosok hasil produksi, kardus pembungkus, dan bahan produksi kayu.

Dalam gudang finishing PT Jawa Lily Furniture yang terbakar, merupakan bagian akhir sebelum produk meubel setengah jadi di kirim ke pemesan di luar negeri. Keberadaan APAR sudah tersedia, tapi tidak bisa mengatasi kebakaran saat itu, karena api cepat membesar.

Sementara itu, pihak keluarga korban tewas, yakni Hosriati dan Nur Hofifah, mengaku legowo dengan peristiwa maut yang merenggut nyawa kerabatnya itu. “Sudah kami ikhlaskan, ini memang musibah. Kami tidak menuntut lagi,” kata Suyut, kerabat Hosriati.

Sebelumnya, 30 September 2020 lalu, Gudang C finishing PT Jawa Lily Furniture, terbakar hebat. Api diduga berasal dari konsleting listrik di salah satu mesin. Banyaknya bahan yang mudah terbakar, membuat api cepat membesar. Dua karyawan, terjebak api dan menjadi korban dalam insiden Kebakaran tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES