Gempa 5,8 SR Bengkulu Selatan, Terasa Hingga Pagaralam

TIMESINDONESIA, PAGARALAM – Gempa bumi tektonik terjadi berjarak sekitar 41 Kilometer Barat Daya Bengkulu Selatan, berkekuatan magnitudo 5,8 Skala Richter. Gempa yang cukup kuat ini terasa hingga ke Kota Pagaralam, Kamis (7/1/2021) dini hari sekitar pukul 00,28 WIB.
"Gempa terasa terekam di alat seismograf berkekuatan sekitar MMI 3, meski demikian kondisi kekinian aktifitas kegempaan Gunung Api Dempo tidak terpengaruh, masih tetap aktif normal," ujar Ketua Pos Pemantauan Gunung Api Dempo, Megian Nugraha, kamis (7/1/2021).
Advertisement
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, gempa membuat sebagian wilayah Kota Pagaralam terasa guncangan, hingga sempat membuat warga terkejut dan panik berhamburan keluar rumah.
Menurut Megian, gempa bumi yang terjadi pastinya bukan berasal dari aktifitas Gunung Api Dempo, sedangkan gempa terjadi hingga terasa di Kota Pagaralam tidak mempengaruhi aktifitas kegempaan Gunung Api Dempo, masih terpantau Aktif Normal berada di level I.
"Meskipun cukup kuat terasa dan sempat membuat heboh sebagian masyarakat, namun gempa ini berasal dari luar Pagaralam. Atau dengan kata lain, merupakan gempa tektonik, bukan gempa vulkanik yang ditimbulkan oleh Gunung Api Dempo," terangnya.
Dijelaskannya, pada alat seismograf sendiri berhasil merekam gempa yang ada berskala sekitar MMI 3, terjadi tepat pada Kamis (7/1) sekitar pukul 00.2 WIB. "Dari catatan kegempaan alat seismograf hanya sebanyak 2 kali terjadi guncangan gempa terasa," terangnya.
Sementara dari informasi pusat gempa bumi berkekutaan magnitudo 5,8 Skala Richter (SR), terjadi di wilayah Bengkulu Selatan, atau berjarak sekitar 41 Kilometer di kedalaman 31 kilometer.
"Meski gempa terasa tak berpengaruh terhadap aktifitas gunung api Dempo, ke depan belum dapat dipastikan kondisi kekinian Gunung Api Dempo, pasalnya fenomena alam tidak bisa ditebak," tambah Megian.
Sambungnya, pihaknya (Pos Pemantau PVMBG) tetap waspada melakukan pemantauan secara intensif dan melapor tiap kejadian terkait Gunung Api Dempo ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Giologi di Bandung secara periodik.
Terpisah salah seorang warga Kiyai (41) mengatakan, gempanya cukup kuat dan terasa bergoyang hebat. "Sudah cukup lama tidak terjadi gempa di kota Pagaralam," beber Kiyai yang tinggal di daerah Koramil Lama Kecamatan Pagaralam Utara kota Pagaralam.
Diakuinya, rumahnya yang dua lantai beton goncangnya sangat hebat apalagi rumah kayu. Saat terjadi gempa dirinya baru hendak tidur, ia dan keluarganya langsung berhamburan keluar rumah menghindari hal-hal yang tidak dinginkan.
"Kami langsung keluar sesaat setelah digoncang gempa bumi," terang warga Kota Pagaralam tersebut. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sholihin Nur |