Klenteng Talang, Tempat Penginapan Masyarakat Tiongkok di Cirebon

TIMESINDONESIA, CIREBON – Klenteng Talang Cirebon yang berada di Jalan Talang, Kota Cirebon memiliki nilai historis yang tercatat dalam Malay Annals Of Semarang And Cirebon.

Konon katanya, Klenteng Talang adalah tempat penginapan masyarakat Tionghoa yang datang dari Tiongkok yang melewati Perairan Cirebon.

Advertisement

Sejarahwan Tionghoa Kota Cirebon, Jeremy Huang menuturkan dari cerita masa lalu Talang berasal dari kata Sam Po Toa Lang yang artinya tiga orang yang dihormati, menggambarkan kedatangan Cheng Ho, Ma Huan dan Fei Xien.

Talang juga ditulis oleh Ma Huan dalam bukunya berjudul Ying Ya Sheng Lan. Dalam bukunya tersebut, Ma Huan menuliskan perkampungan Tionghoa Muslim di Srindil, Sembung dan Talang. Ma Huan dalam bukunya menuliskan Muara Jati dengan sebutan nama Cheng Li Wen artinya sumber yang dalam karena banyaknya kekayaan alam.

"Jadi dulu wilayah talang dikenal sebagai perkampungan Tionghoa, karena mayoritas yang tinggal di wilayah talang itu orang-orang Tionghoa," katanya, Minggu (10/1/2021).

Dalam buku Cheng Ho Penyebar Islam Dari China Ke Nusantara karangan Tan Ta Sen Penerbit Kompas halaman 273 menuliskan adalah menarik untuk mencatat bahwa Malay Annals Of Semarang and Cirebon juga memulai sejarah China Muslim di Jawa pada abad ke 15 dan 16 dengan kedatangan armada Cheng Ho di kepulauan Melayu sebagai titik rujukan awal.

Naskah aslinya ditulis dalam bahasa China. Keandalannya Malay Annals Of Semarang and Cirebon sebagai sumber sejarah setara dengan sumber -sumber Ming. Teks itu kemudian diterjemahkan dalam bahasa Melayu oleh Seorang China- Jawa Muslim, kemungkinan besar terjemahan itu pada abad ke 17. Teks itu disunting kali pertama oleh Poortman dan dilanjutkan oleh Parlindungan. Teks teks asli itu di temukan di Klenteng di Semarang dan Talang oleh Poortman Penguasa Belanda. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.