Peristiwa Daerah

Ini Sikap Ketum GMBI Terkait Bencana Longsor di Sumedang

Senin, 18 Januari 2021 - 16:05 | 50.54k
Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan secara simbolis terima langsung bantuan logistik dari LSM GMBI untuk disalurkan bagi korban terdampak bencana longsor di Cimanggung (FOTO: Alan Dahlan/TIMES Indonesia)
Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan secara simbolis terima langsung bantuan logistik dari LSM GMBI untuk disalurkan bagi korban terdampak bencana longsor di Cimanggung (FOTO: Alan Dahlan/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SUMEDANG – Ketua Umum LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI), M Fauzan Rachman didampingi Ketua GMBI Distrik Sumedang, Yudi Tahyudin Sunardja menyampaikan, bencana longsor di Desa Cihanjuang, Cimanggung Kabupaten Sumedang dinilai sebagai peringatan dari Tuhan YME. 

Menurutnya, dengan demikian sejatinya kiprah manusia harus menjaga dan melestarikan fungsi alam. Jangan sampai adanya sebuah pembangunan di suatu daerah tanpa mempertimbangkan kajian alam sekitar.

Advertisement

"Apalagi hingga berdampak terjadi bencana. Sehingga, kami menilai bencana tersebut akibat kelalaian manusia itu sendiri," ujar M. Fauzan kepada wartawan seusai memberikan bantuan logistik di Posko Penanggulangan Bencana Kantor Kecamatan Cimanggung, Senin (18/1/2021). 

Berkaca dari bencana longsor di Cimanggung, masih kata M. Fauzan, dirinya meminta semua distrik GMBI di semua kabupaten/kota se-Indonesia agar ikutserta menjaga alam. 

"Dengan kondisi sekarang, diberbagai daerah termasuk Sumedang begitu marak pembangunan di area zona hijau. Hal ini tentu sangat kami sesalkan," terangnya. 

Meski demikian, imbuh Fauzan, sejak tahun 2013 lalu GMBI terus berkiprah dan tetap eksis untuk ikutserta berkontribusi dalam penanggulangan bencana di Indonesia.

Terlebih, pada 2017 lalu sudah membentuk tim relawan 133 merupakan prajurit setia GMBI. Bahkan, tim 133 pasti akan diterjunkan untuk penanggulangan tanggap darurat kebencanaan disetiap kabupaten/kota. 

Begitu pun peran GMBI melalui distrik Sumedang dalam penanggulangan tanggap darurat bencana longsor di Cimanggung, tak hanya sudah menyalurkan bantuan logistik bagi korban terdampak namun telah menerjunkan tim 133 untuk membantu proses evakuasi bergabung dengan unsur potensi SAR lain.

"Kami pun meminta semua anggota GMBI dalam berbuat sesuatu harus dilandasi dengan niat yang tulus ikhlas bahkan, harus dinikmati oleh jiwa, raga dan hati agar menjadi amal ibadah disisi Allah SWT," tandasnya. 

Sementara itu, Wakil Bupati Sumedang, Erwan Setiawan mengapresiasi positif kiprah relawan SAR termasuk tim 133 GMBI yang telah ikutserta membantu proses evakuasi pencarian korban bencana dengan bergabung bersama Basarnas, BPBD, TNI, Polri dan unsur lainnya. 

"Saya juga apresiasi positif kepada para donatur yang telah menitipkan logistik di Posko bencana untuk para korban. Tentu akan disalurkan secepatnya kepada warga terdampak. Sejauh ini logistik bagi korban bencana longsor di Cimanggung masih mencukupi," terangnya. 

Lebih dari itu, terang Wabup, di informasikan hingga pukul 14.00 WIB korban meninggal dunia yang telah ditemukan sebanyak 36 orang. Sedangkan 4 orang masih dalam pencarian petugas SAR gabungan.

"Proses pencarian korban tertimbun longsor masih terus berlanjut. Mudah mudahan hari ini semua korban dapat ditemukan," tuntas Wabup terkait bencana longsor yang melanda Kabupaten Sumedang. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES